Kegiatan ABI
ABI Probolinggo Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Banjir Aceh dan Sumatera
Probolinggo, 28 Desember 2025 — Di tengah meluasnya dampak bencana banjir di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera, Dewan Pimpinan Daerah Ahlulbait Indonesia (DPD ABI) Kota Probolinggo bersama Muslimah Ahlulbait Indonesia (Muslimah ABI) dan Pandu ABI wilayah Probolinggo Raya menggelar aksi penggalangan dana sebagai wujud kepedulian kemanusiaan. Aksi tersebut berlangsung pada Minggu (28/12) di Simpang Empat Brak, Kota Probolinggo.
Berdasarkan pembaruan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (28/12) pukul 17.33 WIB, bencana banjir tercatat telah menyebabkan 1.111 jiwa meninggal dunia, 163 orang dinyatakan hilang, serta berdampak pada 52 kabupaten/kota. Sementara itu, jumlah warga terdampak yang terpaksa mengungsi mencapai sekitar 399,2 ribu jiwa.
Aksi kemanusiaan tersebut mencerminkan kerja kolektif ABI dalam merespons situasi kebencanaan yang menimpa saudara-saudara sebangsa, sekaligus mempertegas komitmen organisasi dalam kerja-kerja sosial berbasis solidaritas.
Meluasnya dampak banjir menjadi dorongan utama bagi ABI Probolinggo untuk turut ambil bagian dalam upaya meringankan beban para korban. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kemanusiaan terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.
Koordinator Lapangan aksi, Ali Abdul Qodir, menegaskan bahwa penggalangan dana tersebut merupakan ekspresi solidaritas ABI Probolinggo terhadap para korban banjir. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan kami kepada saudara-saudara yang terdampak banjir di Sumatera. Kami berharap bantuan yang terkumpul dapat sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya
Aksi yang berlangsung sekitar dua jam ini mendapat respons positif dari masyarakat. Sejumlah warga tampak antusias menyalurkan donasi sebagai bentuk empati dan solidaritas. Dari kegiatan tersebut, panitia berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.300.000.
Melalui aksi ini, ABI Probolinggo menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam kerja-kerja kemanusiaan, tidak hanya sebagai organisasi dakwah, tetapi juga sebagai bagian dari gerakan sosial yang responsif terhadap persoalan kebangsaan. [HMP/Probolinggo]




