Kegiatan ABI
ABI Rampungkan Survei Potensi Ekonomi dengan 2.756 Responden
Jakarta, 13 Oktober 2025 — Departemen Pemberdayaan Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ahlulbait Indonesia (ABI) resmi menuntaskan program sensus dan survei potensi ekonomi komunitas yang berlangsung selama dua bulan. Pengisian survei ditutup pada 12 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB, dengan capaian luar biasa: 2.756 responden dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
Dari total responden tersebut, 1.859 merupakan anggota ABI, sementara 897 lainnya non-ABI. Berdasarkan jenis kelamin, partisipasi terdiri atas 1.828 laki-laki dan 928 perempuan. Wilayah dengan kontribusi tertinggi berasal dari Jawa Timur (722 responden), disusul Jawa Barat (473) dan Jawa Tengah (466).
Program sensus dan survei ini merupakan bagian dari Program Kerja Nasional 2025, yang bertujuan memetakan potensi ekonomi komunitas Ahlulbait Indonesia secara komprehensif. Data yang dihimpun akan menjadi fondasi strategis dalam penyusunan arah kebijakan pemberdayaan ekonomi yang lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Baca juga : Pelantikan ABI Jepara 2024–2029: Teguhkan Khidmat Keumatan dan Kebangsaan yang Bermartabat

Sebelum pelaksanaan sensus, Departemen Pemberdayaan Ekonomi ABI telah menggelar serangkaian pelatihan pemetaan ekonomi di berbagai wilayah, sebagai tahap persiapan bagi para relawan dan tim lapangan. Jadwal pelatihan tersebut meliputi:
- Jakarta, 8 Juni 2025
- Jawa Barat, 12–13 Juli 2025
- Jawa Tengah, 2 Agustus 2025
- Jawa Timur, 3 Agustus 2025
- Kalimantan Timur, 9–10 Agustus 2025
Rangkaian pelatihan ini menjadi dasar penting bagi pelaksanaan program pemetaan selama dua bulan penuh. Setelah fase pelatihan, tim lapangan segera melakukan pemetaan potensi ekonomi komunitas di berbagai provinsi melalui kombinasi pendekatan daring dan langsung (door-to-door).
Ketua Departemen Pemberdayaan Ekonomi DPP ABI, Ali Reza Baraqbah, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh tim dan relawan yang terlibat.
“Angka dan data yang kita peroleh bukan hanya statistik. Itu adalah milestone bersejarah dan fondasi kokoh bagi kebijakan strategis pemberdayaan ekonomi komunitas ke depan,” ujarnya kepada Media ABI, Senin (13/10).
Ali Reza menambahkan, proses pengumpulan data memerlukan kerja keras dan koordinasi lintas wilayah.
“Kami menyaksikan perjuangan luar biasa dari rekan-rekan di lapangan. Upaya mereka bukan hanya soal data, tapi tentang membangun kesadaran ekonomi berbasis solidaritas dan kemandirian,” katanya.
Program pemetaan dan survei ini resmi ditutup pada 12 Oktober 2025, menandai berakhirnya dua bulan penuh kegiatan sensus ekonomi komunitas.
Baca juga : Ratusan Massa Serukan Keadilan untuk Palestina dalam Aksi Damai DPW ABI Jawa Barat

Usai penutupan, Departemen Pemberdayaan Ekonomi ABI kini bersiap memasuki tahap pendalaman kualitatif selama satu bulan, hingga 12 November 2025. Pada fase ini, tim akan melaksanakan analisis mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) bersama para pakar ekonomi serta perwakilan daerah untuk merumuskan strategi pemberdayaan yang terukur dan berorientasi hasil nyata.
Program ini juga mencerminkan kuatnya semangat kolaborasi dan gotong royong di tubuh ABI.
“Kita jadikan setiap langkah ini sebagai bentuk Muqawamah, ketahanan dan resistensi positif, yang dijalani dengan penuh istiqamah. Semangat kolaborasi ini adalah modal sosial yang tak ternilai,” tegas Ali Reza.
Ali Reza menutup pernyataannya dengan pesan inspiratif:
“Kesuksesan survei ini adalah milik seluruh elemen komunitas Ahlulbait Indonesia, dari tim pemetaan hingga para responden yang aktif berpartisipasi. Teruslah bergerak dan berkontribusi. Mari kita wujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan mandiri.”
Tahap berikutnya diharapkan dapat menghasilkan peta ekonomi komunitas yang lebih akurat, sehingga program pemberdayaan dapat menjangkau masyarakat secara tepat sasaran, memperkuat kemandirian ekonomi umat, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. []
Baca juga : Pelantikan Pengurus DPD ABI PPU Berlangsung Khidmat di Yayasan Az-Zahra Balikpapan
