Kegiatan ABI
ABI Responsif Lakukan Assessment Kedua Pascaerupsi Semeru di Sapiturang
Probolinggo, 8 Desember 2025 — Tim ABI Responsif (AR) Probolinggo–Lumajang kembali melakukan assessment pascaerupsi Gunung Semeru di Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Peninjauan kedua ini dipimpin Koordinator AR wilayah Probolinggo–Lumajang, Ustadz Slamet Tasin.
Erupsi Semeru pada November 2025 menjadi pengingat kuat akan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi lintas lembaga dalam menghadapi bencana gunung api. Luncuran lava panas, material vulkanik, serta batuan yang bergerak hingga puluhan kilometer dari puncak menimbulkan dampak besar terhadap permukiman. Sejumlah bangunan, jalan, lahan pertanian, dan fasilitas umum rusak, sementara warga di wilayah Pronojiwo dan Candipuro diliputi kekhawatiran tinggi.
Baca juga : ABI Responsif dan Tanggap Bencana Sumatera Lanjutkan Operasi di Aceh Tamiang

Dalam assessment terbaru, tim AR melaporkan kondisi di zona terdampak relatif lebih aman dan terkendali. Beberapa fasilitas umum yang sempat tertimbun material vulkanik telah dibersihkan dan kembali bisa digunakan masyarakat.
Upaya pemulihan berlangsung berkat kolaborasi banyak pihak, termasuk BNPB, BPBD, TNI, Polri, Kementerian Pariwisata, dan berbagai kelompok relawan. TNI menurunkan alat berat untuk membersihkan timbunan material vulkanik, membuka akses transportasi, serta memulihkan fungsi fasilitas publik seperti masjid dan sekolah.
“Beberapa jam sebelum kejadian sudah ada peringatan dini melalui alarm aktivitas Semeru. Warga bisa menyelamatkan diri lebih awal. Erupsi November 2025 ini nyaris tidak menimbulkan korban jiwa karena proses evakuasi cepat dan intensitas erupsinya tidak sebesar tahun 2021,” ujar Abdul, warga setempat.
Setelah memeriksa seluruh titik di zona merah, tim ABI Responsif melanjutkan koordinasi dengan Ketua RT 08 Dusun Gumuk, Arif.
“Terima kasih atas kunjungan ABI Responsif. Di RT kami ada 68 KK dan semuanya selamat. Warga langsung mengungsi ke tempat yang disiapkan pemerintah. Rumah-rumah relatif aman, meski ada beberapa dapur yang terimbas lumpur. Bantuan dari pemerintah, partai, ormas, serta donasi dari masyarakat, termasuk yang masuk melalui siaran langsung TikTok juga berjalan lancar,” kata Arif.
Ia menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi warga masih terhenti. “Sebagian besar warga bekerja sebagai penambang pasir pada pagi hingga siang hari dan bertani pada sore hari. Saat ini dua-duanya tidak bisa dilakukan karena khawatir terjadi erupsi susulan,” ujarnya.
Assessment kedua ini menjadi dasar ABI Responsif dalam menyediakan data real-time untuk respons cepat, pemetaan area rawan, penyusunan strategi mitigasi, identifikasi kebutuhan warga, serta perencanaan program pemulihan jangka pendek dan jangka panjang. Upaya ini memastikan setiap intervensi lebih tepat sasaran dan efektif dalam meminimalkan dampak bencana. [HMP Probolinggo]
Baca juga : Pimwil Muslimah ABI DKI Jakarta Hadiri Pelatihan Kesetaraan Gender Kesbangpol
