Kegiatan ABI

Ali Ridho Assegaf Tekankan Arti Penting Legalitas dan Legitimasi Sosial bagi Eksistensi Organisasi

Jakarta, 25 Februari 2025 – Pelantikan pengurus Pimpinan Nasional (Pimnas) Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) periode 2025-2030 yang digelar pada Selasa, 25 Februari 2025, di Jakarta berlangsung sukses dan khidmat. Acara ini dihadiri oleh anggota Pimnas Muslimah ABI dari berbagai unsur pengurus pusat serta sejumlah tamu undangan.

Mengusung tema “Loyalitas Pengurus, Modal Utama Tercapainya Pojaklita”, Muslimah ABI berkomitmen untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat dan umat. Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Ustaz Husain Shahab, M.A., selaku Ketua Dewan Syura ABI, anggota Dewan Pembina ABI, Pimnas Pandu ABI, perwakilan ABI Responsif, serta para Pimpinan Wilayah (Pimwil) Muslimah DKI Jakarta.

Penguatan Peran dan Kontribusi Muslimah ABI

Dalam sambutannya, Sayyid Ali Ridho Assegaf, anggota Dewan Pembina yang mewakili Ketua Dewan pembina Muslimah ABI, menyampaikan bahwa ABI telah hadir sejak 2010, disusul dengan pembentukan Muslimah ABI pada 2014. Keberadaan organisasi ini bertujuan untuk membangun kerja sama dan merajut khidmat dalam kontribusi komunal, terutama dalam menyelesaikan permasalahan komunitas dan meningkatkan kiprah positif di tengah masyarakat.

“Berbagai tantangan yang dihadapi komunitas meliputi legalitas keberadaan pengikut Ahlulbait di Indonesia yang berjejaring secara nasional, komunikasi publik, perlindungan hukum, kaderisasi, khidmat sosial kemasyarakatan, serta wadah aspirasi masyarakat. Khusus bagi Muslimah ABI, fokus utama adalah isu perempuan, anak, dan keluarga,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa terdapat dua aspek utama yang harus dimiliki organisasi agar dapat eksis dan berkembang, yaitu legalitas formal (pengakuan negara) dan legitimasi sosial (penerimaan negara dan masyarakat), dua aspek ini perlu terus di ikhtiyarkan bersama. Dimana saat ini, Muslimah ABI telah berkembang di 14 Pimpinan Wilayah (Pimwil) dan 55 Pimpinan Cabang (Pimcab) di berbagai daerah.

Penguatan Sistem Organisasi dan Kaderisasi

“Alhamdulillah, ABI semakin menyempurnakan sistem dan tata kelola organisasinya. Hal ini terbukti dari semakin tertatanya mekanisme musyawarah, perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan organisasi,” lanjutnya.

Ia mengingatkan bahwa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi tidak cukup hanya dengan memiliki aturan, sistem, dan tata kelola yang baik. Diperlukan pondasi kuat pada setiap individu pengurus dan kader agar tangguh dalam menjalankan amanah serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan kendala.

“Menjalankan organisasi tidak semudah mengadakan kongres atau memilih ketua dan jajaran Pimnas. Diperlukan landasan kuat dan pondasi kokoh agar Pimnas semakin aktif dan produktif,” tegasnya.

Visi Pembangunan Budaya dalam Muslimah ABI

Visi utama Ketua Umum ABI yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Muslimah ABI adalah membangun budaya organisasi yang bersumber dan terinspirasi dari Ahlulbait a.s. Beberapa nilai budaya yang menjadi pedoman adalah:

– Budaya Asyura – Semangat pengorbanan.
– Budaya Mahdawiyah – Perencanaan, Tujuan besar dan keunggulan.
– Budaya Taklif – Menjalankan amanah dan tugas.
– Nilai-nilai budaya luhur lainnya yang tercantum dalam Mukadimah Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) ABI.

Ia menegaskan bahwa Pimnas harus terus mengupayakan penguatan budaya ini agar menjadi teladan dan sumber motivasi bagi Pimwil, Pimcab, segenap anggota dan kader Muslimah ABI, serta para akhawat pengikut Ahlulbait.

Sebagai penutup sambutan, Sayyid Ali Ridho Assegaf menyampaikan sebuah kalam hikmah:

ٱلْحَبَّةُ إِذَا بَارَكَهَا ٱلْمَوْلَىٰ تُلَاقِي ٱلْحُبُوبَ

“Sebutir benih, jika diberkahi oleh Allah, akan tumbuh dan menghasilkan banyak Pohon.”

Beliau juga mendoakan semoga Muslimah ABI semakin sukses dan berkembang dalam kiprahnya bagi masyarakat dan umat.[]