Kegiatan ABI
Dari Laut ke Lantai Kandang: Kisah Transformasi Mantan Pelaut Menjadi Pelopor Peternakan Modern di Kediri
Oleh: Suswan Yunayke Taqurahman, (Ketua Divisi Pemberdayaan Ekonomi DPD ABI Kediri)
Kediri, 17 November 2025 —Pada 13 November 2025, Divisi Pemberdayaan Ekonomi DPD ABI Kediri melakukan kunjungan ke sebuah usaha peternakan ayam yang dikelola oleh seorang mantan pelaut. Kunjungan sederhana ini awalnya bertujuan menjajaki potensi kerja sama untuk program pemberdayaan ekonomi ABI. Namun di balik aktivitas rutin tersebut, tersingkap sebuah kisah ketekunan dan inovasi yang layak menjadi inspirasi banyak orang.
Di lokasi peternakan, saya bertemu dengan Joko Priyono, mantan pelaut asal Panjer, Plosoklaten, Kediri. Joko membagikan perjalanan hidupnya, bagaimana pengalaman panjang di lautan justru menjadi bekal untuk menapaki dunia usaha di daratan. Kini, ia dikenal sebagai salah satu peternak ayam paling inovatif di Jawa Timur.
Setelah menutup bab pengabdian di dunia pelayaran, Joko memulai usaha ternak ayam dengan menggandeng pabrik pakan Propan. Ia awalnya hanya membantu mengisi kandang milik rekannya. Namun melalui ketekunan, observasi cermat, dan naluri usaha yang kuat, ia menemukan formula nutrisi yang mampu menghasilkan ayam potong berumur 35 hari dengan bobot di atas standar pabrik. Keunggulan ini membuat harga jual meningkat dan menarik perhatian para pelaku usaha lain.
Baca juga : Memperkuat Suara Ahlulbait di Era Digital: DPW ABI Jakarta Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan
Inovasinya tidak berhenti pada pakan. Joko juga merancang kandang ayam yang efektif menekan risiko penyakit dan memperkecil angka kematian. Desain itu meraih peringkat tiga terbaik se-Jawa Timur dan dijadikan proyek percontohan. Keahliannya bahkan membuat banyak peternak dari wilayah lain meminta bantuannya dalam mendesain kandang maupun mengatur sistem kontrol suhu, termasuk dari Jawa Tengah.
Ciri khas usahanya terletak pada prinsip humanis dan keberlanjutan. Kandang dirawat agar bersih, bebas bau, dan minim lalat. Kotoran ayam yang bernilai ekonomis justru dibagikan gratis kepada warga sebagai pupuk organik. Sementara selisih keuntungan dari bobot ayam yang melampaui standar pabrik disalurkan ke panti asuhan dan diberikan sebagai bonus bagi para karyawan. “Usaha ini bukan sekadar mengejar profit,” tegas Joko. “Yang terpenting adalah manfaat yang bisa dirasakan banyak orang.”
Untuk menjaga konsistensi kualitas, Joko menerapkan manajemen operasional yang rinci. Ia memasang papan panduan berisi jadwal pakan, standar nutrisi, kontrol suhu, dan target bobot ayam. Kandangnya juga dilengkapi CCTV sehingga kondisi hewan dapat dipantau setiap saat.
Sebelum kunjungan berakhir, Joko menyampaikan bahwa pintunya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar atau bertukar pengalaman di bidang peternakan. Sikap terbuka ini menjadi salah satu alasan mengapa ia dihormati dan dijadikan rujukan oleh banyak peternak.
Melihat potensi yang besar, Divisi Pemberdayaan Ekonomi DPD ABI Kediri berencana menindaklanjuti kunjungan ini sebagai bagian dari pemetaan peluang ekonomi masyarakat. Kisah Joko menjadi bukti bahwa peluang dapat tumbuh dari mana saja, asal disertai tekad, inovasi, serta kesediaan untuk terus belajar dan berbagi. []
Baca juga : Reuni PTD ABI Jawa Barat Bangkitkan Kembali Semangat Kader dalam Cahaya Mahdawiyah
