Kegiatan ABI
DPD ABI Kota Bandung Jalin Silaturahmi ke Pesantren Cijawura
Bandung, 27 Agustus 2025 – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ahlulbait Indonesia (ABI) Kota Bandung menggelar kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Cijawura, Rabu (27/8). Rombongan dipimpin Ketua DPD ABI Kota Bandung, Sayyid Husein Habsyi, bersama Humas DPD ABI, Sany Shiddiq, dan Drs. Rustana Adhi. Kehadiran mereka disambut langsung oleh pimpinan pesantren, KH. Asep Usman Rosadi, bersama H. Arief A dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kota Bandung.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 12.00 WIB itu mencerminkan suasana penuh kehangatan. Obrolan berkembang dalam nuansa persaudaraan, menyinggung pentingnya menjaga kerukunan, memperkuat persatuan, serta meneguhkan semangat kemanusiaan di tengah masyarakat yang beragam.
Baca juga : Ustadz Abdullah Beik: Khumus, Instrumen Keadilan dan Kesejahteraan Umat

Dalam forum dialog, H. Arief A menyampaikan pesan kearifan lokal Sunda yang diungkapkan KH. Asep Usman Rosadi: “Akur sakasur, akur sadapur, akur sasumur, dan akur salembur.” Pepatah tersebut menggambarkan pentingnya hidup rukun, dimulai dari pasangan, keluarga, tetangga, hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas. Ia kemudian mengaitkan pesan lokal tersebut dengan nilai universal dari Imam Ali bin Abi Thalib as: “Jika dia bukan saudaramu dalam agama, maka dia adalah saudaramu dalam kemanusiaan.”
Sayyid Husein Habsyi menambahkan bahwa Islam sejatinya adalah agama perdamaian. “Islam berarti damai. Tuhan kita penuh kasih sayang, dan Nabi Muhammad diutus sebagai rahmatan lil ‘alamin. Maka kita sebagai umat Islam harus mampu menjadi duta perdamaian, menyebarkan kerukunan dan kedamaian, bukan kebencian dan permusuhan,” ujarnya.
Melengkapi dialog, Drs. Rustana Adhi menekankan pentingnya keharmonisan internal melalui ungkapan Sunda “Akur awak sakujur”—hidup rukun dengan diri sendiri. Menurutnya, seseorang tidak akan mampu membangun kerukunan sosial jika ia belum berdamai dengan dirinya sendiri. KH. Asep Usman Rosadi kemudian menguatkan gagasan tersebut dengan konsep tazkiyatun nafs, yakni upaya penyucian jiwa yang menjadi fondasi membangun ketenangan batin dan harmoni sosial.
Baca juga : Ketua DPW ABI Jateng: Menyelamatkan Gen Z dari Jerat Gadget lewat Edukasi dan Gerakan Positif

Waktu dua jam terasa singkat dalam pertemuan yang sarat makna tersebut. Silaturahmi akhirnya ditutup dengan shalat Dzuhur berjamaah, yang menjadi simbol persatuan sekaligus peneguhan spiritual atas nilai-nilai persaudaraan yang telah dibicarakan.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mempererat hubungan antarlembaga keagamaan serta memperkokoh fondasi persatuan bangsa. Di tengah dinamika masyarakat, pesan-pesan kerukunan dan kemanusiaan senantiasa menjadi jembatan untuk merawat harmoni dan menjaga Indonesia tetap utuh dalam kebhinekaan. [Humas DPD ABI Kota Bandung]
Baca juga : DPW ABI Jawa Tengah Jalin Sinergi Kebangsaan Bersama Kesbangpol
