Kegiatan ABI
DPP ABI Luncurkan Buku Beragama Maslahat sebagai Arah Penguatan Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi
Jakarta, 14 Desember 2025 — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ahlulbait Indonesia (ABI) secara resmi meluncurkan buku berjudul “Beragama Maslahat: Membumikan Agama, Memajukan Bangsa” pada Jumat, 12 Desember 2025, di Deheng House, Jakarta. Peluncuran buku ini berlangsung dalam rangkaian pembukaan Rapat Pleno DPP ABI 2025 dan bertepatan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ABI dan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta.
Buku tersebut diluncurkan oleh Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP ABI, Dr. Sabara Nuruddin, bersama Wakil Ketua, Sultan Ahmad Lubis. Peluncuran ini menegaskan komitmen ABI dalam menghadirkan kontribusi pemikiran keagamaan yang relevan dengan tantangan kebangsaan dan global.
Dalam sambutannya, Dr. Sabara Nuruddin menegaskan bahwa gagasan utama Beragama Maslahat berangkat dari keyakinan bahwa agama tidak boleh berhenti pada dimensi ritual semata. Menurutnya, agama harus hadir sebagai sumber etika publik yang mendorong keadilan sosial, memperkuat solidaritas kemanusiaan, serta menumbuhkan tanggung jawab ekologis.
Ia juga menjelaskan bahwa konsep Beragama Maslahat selaras dengan arah kebijakan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Dalam kerangka tersebut, Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju ditempatkan sebagai fondasi pembangunan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi.
Sementara itu, Sultan Ahmad Lubis menekankan peran ABI sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan yang secara konsisten berkontribusi dalam pengembangan literasi keagamaan yang moderat, rasional, dan solutif. Ia menilai buku ini sebagai bagian dari ikhtiar strategis ABI untuk memperluas wacana keislaman yang konstruktif dan berorientasi pada kemaslahatan publik.
Secara konseptual, Beragama Maslahat disusun dengan sejumlah tujuan utama, yakni menyediakan rujukan ilmiah yang komprehensif, menguatkan wacana keislaman yang inklusif dan progresif, serta mendorong lahirnya aksi sosial dan kebijakan publik yang berbasis maslahat.
Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP ABI sebelumnya merancang buku ini melalui lima seri diskusi tematik, meliputi: Landasan Konseptual dan Arah Beragama Maslahat; Beragama Maslahat dalam Kehidupan Sosial dan Kemanusiaan; Beragama Maslahat dalam Membangun Supremasi Hukum dan Good Governance; Beragama Maslahat dalam Mewujudkan Keadilan Ekonomi dan Kesejahteraan Umat; serta Green Religion, yakni Beragama Maslahat dalam Pelestarian Lingkungan.
Melalui buku ini, ABI berupaya menghidupkan kembali kesadaran bahwa agama seharusnya hadir sebagai energi yang memerdekakan, memanusiakan, dan menyatukan. Beragama Maslahat diharapkan menjadi ruang bersama untuk merumuskan cara beragama yang lebih kontekstual, relevan dengan kebutuhan zaman, serta responsif terhadap tantangan kebangsaan, sehingga agama benar-benar menghadirkan arah, harapan, dan manfaat nyata bagi kehidupan bersama.[]
