Ikuti Kami Di Medsos

Kegiatan ABI

DPW ABI DKI Jakarta Gelar Pelatihan Pemetaan Ekonomi untuk Wujudkan Komunitas Mandiri dan Berdaya

DPW ABI DKI Jakarta Gelar Pelatihan Pemetaan Ekonomi untuk Wujudkan Komunitas Mandiri dan Berdaya

Jakarta, 8 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat fondasi ekonomi berbasis komunitas, Departemen Pemberdayaan Ekonomi Dewan Pimpinan Wilayah Ahlulbait Indonesia (DPW ABI) DKI Jakarta mengadakan Pelatihan Pemetaan Potensi Ekonomi pada Minggu, 8 Juni 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Laboratorium MA Siddiqa Zahra, Condet, Jakarta Timur, sejak pukul 09.30 hingga 17.15 WIB.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ABI, di antaranya Sayyid Ali Reza (Ketua Departemen Pemberdayaan Ekonomi), Hilmi D. Haq (Wakil Ketua), dan Sabara Nuruddin (Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan). Kegiatan tersebut dipandang sebagai langkah strategis untuk memetakan potensi ekonomi komunitas sekaligus membangun kemandirian ekonomi dari tingkat wilayah.

Baca juga : DPW ABI NTB Distribusikan Daging Kurban pada Idul Adha 1446 H

Acara dibuka secara resmi oleh Sayyid Sagaf Basry, Ketua Departemen Pemberdayaan Ekonomi DPW ABI DKI Jakarta. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pemetaan ekonomi sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Pemetaan potensi ekonomi adalah langkah awal untuk menggali peluang. Sumber daya manusia adalah aset terbesar kita. Dari sini, kita dapat menentukan langkah konkret dalam membangun ekonomi komunitas,” ujarnya, sambil menyerukan keterlibatan aktif seluruh pengurus.

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari DPD ABI Jakarta Barat, Timur, Utara, dan Selatan, serta lembaga otonom seperti Pimpinan Wilayah Muslimah dan Pandu DKI Jakarta. Diskusi berlangsung dinamis, dengan partisipasi peserta dalam membahas strategi penguatan sumber daya manusia dan kelembagaan yang berbasis data.

Dalam paparan pembukanya, Sayyid Ali Reza menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan amanat pimpinan pusat ABI untuk memperkuat ketahanan internal. “ABI telah berdiri selama 15 tahun sebagai komunitas Ahlulbait. Tantangan kita bukan dari luar, tetapi dari dalam, bagaimana kita memahami kekuatan dan kelemahan ekonomi komunitas. Tiga pilar utama, yakni pemetaan, SDM, dan kelembagaan, memerlukan data akurat dari wilayah hingga daerah. Ini krusial untuk mendukung penyusunan RKAT 2025,” jelasnya.

Baca juga : DPW ABI Jawa Tengah Gelar Pelantikan Pengurus dan Rakerwil, Dominasi Kader Muda Jadi Sorotan

Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan data SDM masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. “Kita memiliki aset luar biasa, namun belum terdata secara menyeluruh. Sebagai kader ABI, kita harus menjadi fasilitator pemetaan ekonomi dan menyampaikan informasi secara berjenjang dari pusat ke daerah. Tujuan akhirnya adalah membangun komunitas yang bermartabat dan mandiri,” tegasnya.

Sesi pelatihan dilanjutkan dengan pemaparan dari Hilmi D. Haq mengenai strategi pemanfaatan SDM, serta presentasi dari Sabara Nuruddin yang menekankan pentingnya riset dalam perumusan kebijakan ekonomi. Diskusi berlangsung interaktif, dengan para peserta berbagi pengalaman terkait tantangan dan potensi ekonomi di daerah masing-masing.

Dari kalangan peserta, Ibu Dewi perwakilan Pimwil Muslimah DKI Jakarta, menyampaikan apresiasi atas pelatihan ini. “Pemberdayaan ekonomi adalah kunci kemandirian komunitas, terutama bagi perempuan. Pelatihan ini membuka wawasan kami untuk menggali potensi lokal dan berkolaborasi dengan DPW,” ujarnya.

Baca juga : DPW ABI DKI Jakarta Salurkan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha

Sementara itu, Mochammad Syukri, Ketua Pimwil Pandu, menekankan pentingnya pelibatan generasi muda. “Pemuda harus dilibatkan dalam pemetaan ekonomi. Kami siap mendukung langkah DPW untuk membangun ekonomi berbasis data dan inklusif,” katanya.

Dengan fokus pada pemetaan ekonomi, DPW ABI DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam membentuk komunitas yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga tangguh secara ekonomi. Pelatihan ini diharapkan menjadi landasan awal bagi lahirnya program-program pemberdayaan yang lebih sistematis dan berbasis data, serta mendorong terbentuknya unit-unit usaha komunitas di masa mendatang.[]

Baca juga : Kesbangpol NTB Terbitkan SKL untuk DPW Ahlulbait Indonesia