Kegiatan ABI
Ketua Umum Tegaskan ABI Harus Berani Menjadi Organisasi Leading
Bogor, 14 Desember 2025 — Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI), Ustadz Zahir Yahya, menegaskan bahwa ABI harus berani menempatkan diri sebagai organisasi yang leading, serta berani mengambil peran sebagai organisasi yang memimpin arah dan agendanya.
Penegasan tersebut disampaikan dalam Rapat Pleno dan Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026 yang digelar pada 13-14 Desember 2025, di Villa Deheng Hill, Bogor.
Sambutan tersebut disampaikan di hadapan jajaran Dewan Pimpinan serta para pengurus departemen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ABI. Dalam forum strategis tersebut, Ketua Umum menekankan pentingnya evaluasi tahunan sebagai instrumen utama untuk mengukur kinerja organisasi secara menyeluruh, berbeda dengan rapat rutin bulanan yang bersifat parsial.
Menurut Ustadz Zahir, evaluasi tidak boleh berhenti pada capaian kuantitatif, seperti persentase pelaksanaan program, tetapi harus menyentuh aspek kualitatif. Keberhasilan program, tegas beliau, perlu diukur melalui income dan outcome, tingkat efektivitas pelaksanaan, serta dampak nyata bagi organisasi dan umat. Evaluasi yang komprehensif menjadi dasar penting untuk memetakan kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan program ke depan.
Terkait capaian kinerja tahun pertama kepengurusan, Ketua Umum menyampaikan bahwa secara umum target program telah tercapai seratus persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengurus DPP ABI memiliki energi, kapasitas, dan kesungguhan dalam merealisasikan agenda organisasi. Namun demikian, beliau menekankan pentingnya menjaga konsistensi kinerja hingga akhir masa kepengurusan serta memastikan semangat tersebut menular ke tingkat DPW dan DPD.
Meski capaian tersebut patut diapresiasi, Ustadz Zahir mengingatkan agar hal itu tidak menimbulkan rasa puas diri. Beliau menegaskan bahwa potensi ABI, baik secara personal maupun kolektif, masih sangat besar dan belum sepenuhnya tergarap. Karena itu, ABI tidak cukup hanya dikenal sebagai organisasi yang menonjol, melainkan harus berani mengambil peran sebagai organisasi yang memimpin arah dan agenda.
Ketua Umum juga menyoroti masih adanya kesenjangan antara keyakinan ideologis pengikut Ahlulbait dengan realitas sosial yang dihadapi. Beliau menilai bahwa komunitas Ahlulbait, baik di dalam maupun di luar ABI, masih bergantung pada pihak lain dalam berbagai aspek. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar yang harus dijawab melalui kerja organisasi yang lebih mandiri, terencana, dan strategis.
Pada aspek sosial-keumatan, Ustadz Zahir mengapresiasi suasana kerja di lingkungan DPP ABI yang dinilainya serius, namun tetap hangat dan penuh keakraban. Menurut beliau, kebersamaan merupakan identitas kolektif penting dalam Islam. Namun, kebersamaan juga membawa konsekuensi moral, karena setiap umat memiliki keterikatan nasib satu dengan yang lain.
Beliau mengutip Surah Al-A’raf ayat 34 yang menegaskan bahwa setiap umat memiliki batas waktu, yang mengandung pesan bahwa kesalahan satu pihak dapat berdampak pada keseluruhan umat jika tidak diimbangi dengan sikap amar makruf. Dalam konteks ini, diam terhadap kesalahan bukanlah sikap netral, melainkan bentuk dosa sosial.
Lebih lanjut, Ketua Umum menegaskan bahwa di akhirat kelak manusia tidak hanya dimintai pertanggungjawaban secara personal, tetapi juga secara kolektif sebagai bagian dari sebuah umat. Ganjaran dan hukuman Allah, menurut beliau, berlaku pada keduanya.
Ustadz Zahir juga mengutip perkataan Imam Ali bin Abi Thalib yang menyatakan bahwa suatu umat dapat menanggung akibat dari perbuatan satu orang bukan semata karena pelaku tersebut, melainkan karena yang lain memilih diam. Makna serupa, lanjut beliau, tercermin dalam ziarah kepada Imam Husain as, di mana laknat tidak hanya ditujukan kepada para pelaku kezaliman, tetapi juga kepada mereka yang mengetahui kejahatan tersebut namun membiarkannya.
Menutup sambutannya, Ketua Umum menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh pengurus DPP ABI, khususnya para ketua dan wakil ketua departemen, atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan. Beliau juga mengajak seluruh jajaran untuk terus berjalan bersama ABI sebagai jalan pengabdian, sejalan dengan slogan program kerja 2026, “Bersama Ormas ABI, Meniti Jalan Taklif, Menggapai Ridha Allah SWT.”[]
