Ikuti Kami Di Medsos

Kegiatan ABI

KETUM ABI: “ABI Adalah Kita Semua! ”

KETUM ABI: “ABI Adalah Kita Semua! ”

Jakarta, 19 April 2025 – Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI), Ustadz Zahir Yahya, menegaskan bahwa organisasi ABI adalah milik bersama seluruh elemen di dalamnya, bukan semata-mata milik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau Dewan Syura.

“ABI adalah kita semua. Bukan hanya DPP atau Dewan Syura, tapi seluruh elemen yang bergerak di ranah masing-masing dengan peran yang efektif,” ujar Ustadz Zahir dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal dan Pelantikan Dewan Penasihat serta Dewan Pakar ABI di Jakarta, Sabtu (19/4).

Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Syura ini berlangsung secara hybrid dan luring ini digelar di lantai dua Gedung Islamic Cultural Center (ICC), Jakarta. Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hymne ABI.

Hadir dalam acara ini adalah jajaran Dewan Syura, DPP, Pimpinan Nasional Pandu ABI, ABI Responsif, Muslimah ABI, serta seluruh unsur DPW dan DPD di seluruh Indonesia yang hadir secara hybrid, baik secara luring maupun daring.

Baca juga : ABI Lantik Dewan Penasihat dan Dewan Pakar Periode 2024–2029

Sekretaris Jenderal ABI, Syed Ali Ridho, membacakan Surat Keputusan DPP ABI tentang pengangkatan anggota Dewan Penasihat dan Dewan Pakar untuk periode 2024–2029. Berdasarkan SK Nomor: 031/I-SK/IV/2025, berikut nama-nama yang ditetapkan sebagai Dewan Pakar:

Anggota Dewan Pakar ABI Periode 2024–2029:
1. Bidang Ekonomi: Naufal Ali, S.E.
2. Bidang Pendidikan: Dr. Muhammad Alwi, S.Psi., M.M.
3. Bidang Politik: Tjahyadi Budiman, M.Sc.
4. Bidang Filsafat dan Agama: Dr. Kholid Al-Walid, M.A.
5. Bidang Pemerintahan: Mufti Makarimal Akhlaq
6. Bidang Manajemen dan Organisasi: Budhi Sulistijowarno, M.Eng.
7. Bidang Media dan Informasi: Dr. Dina Yulianti Sulaeman

Dalam pidato pengarahannya, Ustadz Zahir mendorong agar seluruh elemen organisasi bekerja lebih keras dan lebih baik demi mewujudkan cita-cita para pendiri ABI. Beliau menyebut berdirinya ABI adalah hasil dari ikhtiar kolektif yang kini menjadi tanggung jawab sejarah bersama.

“Dari komunitas-komunitas non-struktural yang tersebar dan bersifat lokal, kini ABI telah menjelma menjadi entitas nasional yang terorganisir dari daerah hingga pusat,” tuturnya.

Beliau juga mengungkap bahwa saat ini terdapat lebih dari 140 ormas ABI yang tersebar di berbagai kota, berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Litbang ABI terhadap responden di 185 kota dari 38 provinsi. Hal ini menunjukkan potensi besar ABI untuk terus berkembang sebagai kekuatan sosial nasional.

Ustadz Zahir berharap keberadaan Dewan Penasihat dan Dewan Pakar akan menjadi kekayaan intelektual dan strategis bagi ABI, sekaligus menjembatani komunikasi yang lebih baik dengan DPP. Juga menegaskan pentingnya sinergi seluruh lembaga otonom di bawah ABI sebagai kekuatan yang menyatu dan saling menopang.

“Dengan bergerak secara efektif dan sesuai peran masing-masing, kita bisa mewujudkan ABI sebagai kekuatan umat yang hadir nyata di tengah masyarakat,” pungkasnya. []

Baca juga : Pererat Ukhuwah, Muslimah ABI Jepara Silaturahmi ke Pimpinan Muslimat NU