Kegiatan ABI
Ketum ABI: Asyura dan Arbain, Momentum Strategis Penyampaian Risalah Imam Husain a.s.
Jakarta, 5 Agustus 2025 — Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI), Ustadz Zahir Yahya, menegaskan bahwa peringatan Asyura dan Arbain bukan hanya ritual tahunan, melainkan momentum strategis untuk melestarikan dan menyebarluaskan risalah perjuangan Imam Husain a.s. kepada generasi mendatang. Penegasan ini disampaikannya dalam sambutan pembukaan rapat rutin Dewan Pimpinan Pusat ABI di Kantor Pusat DPP ABI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Mengawali sambutannya, Ustadz Zahir Yahya mengingatkan bahwa umat Islam, khususnya pengikut Ahlul Bait, saat ini berada dalam bulan-bulan yang sarat energi spiritual dan revolusioner, yaitu Muharram dan Safar. Mengutip pernyataan Imam Khomeini bahwa seluruh keberhasilan Revolusi Islam Iran tidak terlepas dari berkah dua bulan tersebut.
Baca juga : Anggota DPW ABI DKI Jakarta Terpilih dalam Seleksi Beasiswa Sekolah Advokasi KBB Indonesia 2025

“Muharram dan Safar memiliki potensi transformatif yang sangat besar. Komunitas Ahlul Bait di Indonesia pun semestinya mampu memaksimalkan energi dua bulan ini untuk menghadirkan perubahan sosial yang konstruktif,” ujar beliau.
Menjelang momen Arbain, Ustadz Zahir Yahya mengajak seluruh pencinta Ahlul Bait yang belum berkesempatan menunaikan ziarah ke Karbala agar tetap menautkan hati dan ruh mereka kepada makam suci Imam Husain a.s. Menurutnya, ziarah Arbain bukan hanya ritual ibadah personal, tetapi merupakan simbol identitas kolektif global para pengikut Ahlul Bait.
“Ziarah Arbain merupakan manifestasi spiritual dan sosial dari kehadiran Imam Husain sebagai ‘Misbah al-Huda’, pelita petunjuk bagi umat manusia. Ia menyentuh hati, menggugah akal, dan melampaui batas ruang dan waktu,” tutur beliau.
Ustadz Zahir menambahkan, Arbain dewasa ini telah menjadi episentrum konsentrasi spiritual terbesar di dunia. Kehadiran puluhan juta peziarah dari berbagai negara dalam satu gerakan yang tertib dan damai merupakan cermin kekuatan akidah dan loyalitas kepada Imam Husain a.s., sekaligus membuktikan bahwa risalah Karbala tetap hidup dan relevan hingga kini.
“Pasca serangan 12 hari Israel ke Iran, perhatian dunia semakin tertuju pada Iran dan kekuatan ideologis rakyatnya. Banyak yang mulai menggali akar spiritual keberanian tersebut dan mendapati bahwa hubungan mendalam rakyat Iran dengan Imam Husain dan Ahlul Bait adalah fondasinya,” jelas beliau.
Dalam perspektif sejarah, menurut beliau, tidak ada peristiwa keagamaan yang mampu menyamai skala dan semangat dari ziarah Arbain. Namun, Ustadz Zahir menekankan bahwa esensi Arbain tidak terletak semata pada jumlah, pelayanan logistik, atau kemeriahan, melainkan pada kekuatan pesan spiritual dan moral yang dikandungnya.
Baca juga : DPW ABI Jawa Timur Gelar Sosialisasi Pemetaan Potensi Ekonomi Komunitas
“Ziarah Arbain mempertegas bahwa perjuangan Imam Husain a.s. tidak selesai di Karbala. Beliau tetap hadir dalam setiap denyut perjuangan umat, menyeru manusia pada keadilan dan kebenaran. Inilah dakwah abadi beliau yang tidak mengenal batas zaman,” ungkap beliau.
Beliau juga mengingatkan bahwa perjuangan Imam Husain a.s. bukan ditujukan untuk menggulingkan kekuasaan, melainkan untuk menanamkan fondasi perlawanan terhadap tirani sepanjang zaman. Tragedi Karbala adalah media penyampaian risalah, dan para perempuan serta anak-anak yang dibawa dalam perjalanan itu adalah kurir utama pesan-pesan beliau.
“Tidak mungkin cucu Rasulullah SAW. wafat dengan cara sekejam itu tanpa ada pesan luhur di baliknya. Hadis menyebutkan bahwa Imam Husain adalah ‘bara api’ di hati kaum mukmini, sebuah cinta yang terus menyala dan diwariskan lintas generasi,” papar beliau.
Menurut Ustadz Zahir, setiap penyelenggaraan peringatan syahadah Imam Husain, termasuk Arbain adalah bagian dari proses penyampaian pesan tersebut. Dan ketika penyampaian itu dilakukan secara massif dan global, sebagaimana dalam peringatan Arbain, maka dampaknya jauh lebih signifikan.
“Kita yang belum diberi kesempatan hadir secara fisik dalam ziarah Arbain, tidak boleh berkecil hati. Doakan agar tahun depan kita menjadi bagian dari arus besar peradaban ini, berziarah sekaligus ikut serta menyampaikan pesan universal Imam Husain ke seluruh penjuru dunia,” harap beliau.
Sebagai penutup, beliau mengajak seluruh kader dan simpatisan ABI untuk memetik kekuatan spiritual dari semangat kebangkitan Imam Husain a.s. dalam bulan Muharram dan Safar. Energi ini, menurutnya, harus menjadi bahan bakar untuk melayani umat, bangsa, dan agama dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.[]
Baca juga : DPD ABI Jakarta Barat Siap Menjadi Bahtera Manfaat bagi Masyarakat
