Ikuti Kami Di Medsos

Kegiatan ABI

Memperkuat Suara Ahlulbait di Era Digital: DPW ABI Jakarta Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan

Jakarta, 17 November 2025 — Sebanyak 25 peserta dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta, Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Nasional, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang Muslimah Ahlulbait Indonesia (Muslimah ABI) Jakarta, Pimpinan Nasional Pandu, serta ABI Responsif Pusat dan DKI mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan bertema Jurnalistik dan Humas Berintegritas: “Menguatkan Suara Ahlulbait di Era Digital.”

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Humas, Media, dan Penerangan (HMP) DPP ABI bersama DPW ABI Jakarta ini berlangsung di gedung Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, pada Sabtu–Minggu (15–16/2025).

Baca juga : Reuni PTD ABI Jawa Barat Bangkitkan Kembali Semangat Kader dalam Cahaya Mahdawiyah

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Umum ABI Ketum ABI), Ustadz Zahir Yahya, melalui Zoom. Dalam sambutannya, Ketum menegaskan bahwa bidang jurnalistik dan kehumasan merupakan pilar utama yang menentukan bagaimana organisasi dikenal, dinilai, dan dipercaya publik.

Ustadz Zahir menekankan bahwa di era digital dengan arus informasi tanpa henti, peran humas tidak hanya sebatas penyampai berita, tetapi arsitek komunikasi yang membangun narasi organisasi secara strategis.

“Humas adalah garda terdepan yang menjaga bagaimana organisasi hadir di ruang publik,” ujarnya.

Menurutnya, reputasi organisasi tidak hanya dibentuk oleh program-program besar, tetapi juga oleh bagaimana informasi dikelola, diverifikasi, dan didistribusikan. Di tengah kompetisi narasi di media sosial yang semakin ketat, lembaga, komunitas, dan individu saling berlomba memengaruhi publik melalui konstruksi pesan. Karena itu, Humas ABI harus mampu menyajikan informasi yang akurat, tertata, dan mencerminkan nilai edukatif serta pencerahan.

“Humas bukan sekedar mengabarkan kegiatan. Humas merangkai pesan yang mencerminkan nilai, visi, dan karakter organisasi,” tegasnya.

Ustadz Zahir juga menyoroti peran humas sebagai mediator komunikasi dua arah. Humas tidak hanya menyampaikan pesan keluar, tetapi juga menangkap aspirasi, kritik, serta dinamika opini publik untuk dijadikan masukan dalam pengambilan kebijakan organisasi.

“Di era digital, humas harus menjadi radar yang peka terhadap perubahan. Humas harus mampu membaca isu, menilai risiko, dan meresponsnya secara bijak serta terukur,” jelasnya.

Baca juga : Kunjungan Pandu Kaltim ke PPU Picu Semangat Pemuda Bentuk Wadah Kepemudaan

Lebih lanjut Ustadz Zahir menambahkan bahwa literasi digital, kemampuan verifikasi informasi, dan kecepatan merespons merupakan kompetensi wajib bagi kader humas masa kini. Kesalahan kecil dalam komunikasi dapat berdampak besar pada persepsi publik. Sebaliknya, strategi komunikasi yang baik mampu memperluas kepercayaan dan memperkokoh posisi ABI di tengah masyarakat. Ustadz Zahir menegaskan bahwa humas memikul tanggung jawab moral untuk menjaga nilai kebenaran, keadaban, dan persatuan.

“Humas ABI harus menjadi teladan dalam menyampaikan informasi yang jujur, bertanggung jawab, dan membawa manfaat,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW ABI Jakarta, Ahmad Rifa’i, menekankan bahwa kemampuan jurnalistik dan kehumasan memiliki fungsi strategis dalam membaca arah perubahan sosial. Ia menyebut bahwa seorang humas bukan hanya harus cekatan dalam menyampaikan informasi, tetapi juga memahami kecenderungan masyarakat dan dinamika opini publik.

Menurutnya, pemetaan sosial yang baik membantu organisasi menentukan langkah komunikasi yang tepat dan efektif. Dengan memahami suasana batin masyarakat, pola konsumsi informasi, dan isu-isu sensitif, humas dapat menyusun narasi yang lebih terarah.

“Jurnalis dan humas bekerja dengan membaca tanda-tanda zaman. Siapa yang mampu menangkap perubahan, dialah yang mampu memengaruhi opini publik,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ketelitian membaca realitas sosial bukan hanya keterampilan teknis, tetapi bagian dari tanggung jawab dakwah.

“Ketika narasi disampaikan dengan benar, bijak, dan sesuai konteks, di situlah peran dakwah Ahlulbait menjadi nyata dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Baca juga : Tiga DPD ABI Gelar Upgrading Penguatan Mental, Perkuat Ketahanan dan Konsolidasi Pengurus

Pelatihan dua hari ini menghadirkan Ketua Departemen Humas, Media, dan Penerangan (HMP) DPP ABI Muhlisin Turkan dan Wakil HMP, Lutfi Basori, yang menyampaikan materi secara ringan, interaktif, serta disertai berbagai simulasi. Peserta didorong untuk langsung mempraktikkan konsep jurnalistik dan kehumasan sehingga proses belajar menjadi lebih aplikatif.

Baca juga : ABI Kota Pasuruan dan Muslimah ABI Selaraskan Program Kerja, Perkuat Sinergi Layanan Masyarakat

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan produktif. Peserta tidak hanya memahami teori dan strategi komunikasi, tetapi juga berlatih menyusun narasi, mengelola isu, serta menyelesaikan masalah secara kolaboratif.

Kemampuan yang diperoleh diharapkan memperkuat peran Humas ABI dan lembaga otonom di wilayah Jakarta dalam membangun kepercayaan publik serta mengokohkan citra positif organisasi. [HMP/DKI]

Baca juga : Muscab Pandu ABI Jepara Tetapkan Ihsan sebagai Ketua Cabang