Kegiatan ABI
Pandu ABI: Membangun Generasi Ahlulbait Tangguh dari Pondasi Perjuangan

Ahlulbait Indonesia — Di tengah tantangan zaman dan derasnya arus globalisasi, organisasi kepemudaan Pandu Ahlulbait Indonesia (Pandu ABI) terus bergerak dinamis memperkuat eksistensinya sebagai wadah strategis pembinaan generasi muda Ahlulbait di tanah air. Dalam Podcast ABI pada Selasa (13/5), Pimpinan Nasional Pandu ABI, Muhammad Bagir, mengulas secara mendalam visi, capaian, dan arah masa depan organisasi yang telah dirintis sejak 2013 ini.
“Pandu lahir dari kebutuhan regenerasi dan penguatan kader muda Ahlulbait yang unggul secara spiritual, sosial, dan intelektual, sekaligus berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” terang Bagir.
Organisasi ini mulai beroperasi sejak forum National Youth Camp pertama di tahun 2013, dan dikukuhkan secara legal pada 2015. Kini, Pandu ABI telah berkembang menjadi jejaring nasional dengan 11 pimpinan wilayah dan sekitar 20 cabang aktif di berbagai daerah.
Regenerasi dan Jiwa Hikmat
Fokus utama Pandu terletak pada pembentukan kader muda yang bukan hanya aktif secara struktural, melainkan juga memiliki loyalitas, militansi, dan kesiapan untuk berhikmat bagi umat dan bangsa. “Kami mencari anak-anak muda yang siap mengabdi. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan sosial-politik, seperti aksi solidaritas Palestina maupun menjadi relawan dalam agenda-agenda besar ABI,” ungkap Bagir.
Pandu juga menjangkau yayasan dan komunitas lokal untuk menjaring potensi muda yang tersembunyi. Proses kaderisasi dilakukan melalui pelatihan berjenjang: Pendidikan Tingkat Dasar (PTD), Menengah (PTM), dan Lanjutan (PTL). Target lima tahun ke depan mencakup 300 kader PTD dan setidaknya lima kader PTL baru yang siap menjadi instruktur.
Empat Pilar Departemen
Untuk memperkuat sistem kerja organisasi, Pandu kini dibagi dalam empat departemen strategis:
– Organisasi dan Kaderisasi: Merancang dan melaksanakan sistem kaderisasi internal yang terintegrasi dan berorientasi pada penguatan ideologi kader muda.
– Litbang, Media, dan Humas: Mengelola riset komunitas Ahlulbait muda, literasi media, kampanye isu terstruktur (seperti Palestina), dan pelatihan jurnalistik.
– Pemuda dan Mahasiswa: Menyelenggarakan program advokasi pendidikan dan pekerjaan, termasuk bimbingan kuliah, pendampingan beasiswa, pelatihan CV, dan simulasi wawancara kerja.
– Seni, Budaya, dan Olahraga: Menyasar potensi pemuda dalam seni, budaya, dan olahraga, termasuk kegiatan seperti Almuntador Cup dan pelatihan seni pertunjukan.
Baca juga : Ustadzah Aminah bin Yahya Kembali Pimpin Muslimah ABI Jatim di Muswil III
Tantangan dan Harapan
Di tengah capaian tersebut, Pandu juga menghadapi tantangan yang tidak ringan. Menjaga konsistensi semangat kader muda dan membangun kesiapan mereka dalam hal kepemimpinan; mengatur dan diatur yang menjadi perhatian utama.
“Kami menyadari bahwa semangat pemuda kerap naik-turun. Maka, kami mendesain program sesuai minat mereka, agar semangat itu tetap menyala,” kata Bagir.
Peran orang tua pun terbukti signifikan dalam mendukung kegiatan kaderisasi. Banyak di antara mereka bahkan mendorong anak-anaknya untuk memegang tanggung jawab lebih besar dalam organisasi, sebagai bagian dari proses pendewasaan.
Di sisi lain, DPP Ahlulbait Indonesia memberikan dukungan penuh secara struktural dan emosional. “Kami berharap hubungan ini bisa semakin dekat, bukan hanya struktural tapi juga personal,” tambahnya.
Visi Jangka Panjang
Bagir menutup dengan menyampaikan visi besar Pandu: menjadi organisasi pemuda Ahlulbait yang hadir di seluruh Indonesia, dihormati secara luas, dan melahirkan SDM-SDM unggul di berbagai bidang—dari jurnalis, ekonom, dan sosiolog, hingga fisikawan dan pakar IT.
“Pandu harus menjadi kawah candradimuka. Dalam 10–20 tahun ke depan, kader hari ini harus mampu melahirkan kader yang lebih baik dari mereka. Kita ingin para pemuda Ahlulbait memiliki karakter spartan: tangguh, bertanggung jawab, dan tidak mudah menyerah,” tegasnya.
Catatan Redaksi: Menyalakan Obor Estafet Perjuangan
Keberlanjutan perjuangan Ahlulbait Indonesia (ABI) tidak semata ditentukan oleh kekokohan struktur hari ini, tetapi oleh seberapa serius kita menyiapkan pelita-pelita masa depan, yakni para pemuda dan kader.
Pandu Ahlulbait Indonesia (Pandu ABI), bukan sekadar organisasi pemuda. Ia adalah laboratorium karakter, akal, dan spiritualitas. Di sanalah lahir para pemikir, organisator, pendidik, jurnalis, dan pelayan umat masa depan. Mereka dibentuk untuk kuat secara ruhani, tajam secara intelektual, dan tangguh secara sosial.
Tanpa pengkaderan yang terarah dan pembinaan berkelanjutan, estafet perjuangan bisa terputus. Tapi dengan menyalakan obor kaderisasi hari ini, kita sedang memastikan bahwa bara perjuangan takkan pernah padam, melainkan akan terus menyala, berpindah dari tangan ke tangan, dari generasi ke generasi, hingga hadirnya keadilan yang dijanjikan.
Pandu ABI adalah ladang semai harapan. Dan setiap benih yang ditanam dengan visi dan kesungguhan akan tumbuh menjadi pohon yang menaungi umat dan berbuah kebaikan tiada henti.[]
Baca juga : DPW ABI Banten Kunjungi DPP ABI, Bahas Sinergi Program dan Penguatan Kelembagaan