Kegiatan ABI
Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan ABI Jateng Dorong Paradigma Baru Komunikasi Organisasi
Semarang, 30 November 2025 — Husainiyah Al-Mahdi menjadi lokasi penyelenggaraan Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan pada 29–30 November 2025. Kegiatan yang digelar DPW ABI Jateng bekerja sama dengan Pimwil Muslimah dan Pimwil Pandu Jateng ini dihadiri puluhan peserta dari lembaga otonom di berbagai daerah untuk memperkuat kompetensi komunikasi organisasi serta membangun paradigma baru dalam pengelolaan informasi di lingkungan Ahlulbait Indonesia.
Pelatihan dipandu oleh Ketua Departemen Humas, Media dan Penerangan (HMP) Dewan Pimpinan Pusat, Muhlisin Turkan, bersama wakilnya, Luthfi Awaludin Bashori. Keduanya memfokuskan materi pada penguatan keterampilan jurnalistik, teknik komunikasi publik, serta strategi membangun citra kelembagaan di era digital.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua DPW ABI Jawa Tengah, Musthofa Al-Jufri, yang menekankan perlunya kesinambungan kaderisasi jurnalistik dan kehumasan. Dalam pandangannya, kebutuhan terhadap kader informasi semakin mendesak, terutama dalam kerangka Jihad Tabyin, ikhtiar menghadirkan informasi yang akurat dan jernih sebagai bagian dari kesiapan spiritual dan sosial menyambut kezuhuran Imam Mahdi.
Baca juga : DPD ABI Probolinggo Intensifkan Pembibitan Cabai Jamu untuk Penguatan Ekonomi Komunitas

Ketua Umum DPP ABI, Ustadz Zahir Yahya, kemudian memberikan sambutan sekaligus membuka pelatihan secara resmi. Beliau menegaskan bahwa humas adalah komponen strategis dalam manajemen organisasi. Perannya disamakan dengan “badan intelijen” bagi negara karena peran dan tugasnya mengumpulkan, mengolah, dan mendistribusikan informasi, membentuk opini publik, serta memastikan akses komunikasi organisasi, masyarakat tetap terbuka.
Baca juga : ABI Kukar Resmi Lantik Pengurus dan Tetapkan Arah Kerja Organisasi

Menurutnya, pejabat humas di semua tingkatan harus mampu membangun komunikasi internal dan eksternal yang konsisten, menciptakan citra positif, serta menyusun strategi publikasi melalui interaksi langsung, media massa, maupun platform digital. Humas juga dituntut aktif menginisiasi pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat demi memperkuat posisi organisasi.
Dalam uraian fungsi pokok humas, Ustadz Zahir menekankan peran humas sebagai komunikator yang memahami visi organisasi, sebagai fasilitator keputusan berbasis data dan analisis, dan sebagai pengawas program yang memberikan masukan strategis. Fungsi-fungsi ini menegaskan bahwa humas adalah pusat arus informasi, bukan struktur pelengkap.
Baca juga : Bakesbangpol Probolinggo Serahkan SKK dan Apresiasi Keaktifan DPD ABI Probolinggo

Beliau mengingatkan bagaimana sejarah menunjukkan dampak destruktif komunikasi yang dimanipulasi. Propaganda Bani Umayyah berhasil memutarbalikkan citra Ahlul Bait sebelum peristiwa Shiffin dan Karbala, hingga masyarakat Syam terkejut mendengar Imam Ali syahid saat salat karena opini publik telah diracuni selama bertahun-tahun. Kisah ini menjadi peringatan bahwa perang informasi kerap lebih menentukan daripada perang fisik.
Melalui pelatihan ini, Ustadz Zahir menegaskan pentingnya membangun kapasitas komunikasi organisasi yang kuat, baik dari sisi SDM, perangkat, maupun strategi. Penguatan keterampilan jurnalistik dan kehumasan dipandang sebagai langkah krusial untuk meningkatkan ketahanan komunitas menghadapi derasnya arus informasi dan propaganda.
Kegiatan dua hari ini diharapkan melahirkan kader humas dan jurnalis ABI yang kompeten, kritis, kreatif, dan siap memperkuat posisi organisasi dalam dinamika komunikasi publik modern. [HMP/ALI]
Baca juga : Jalin Ukhuwah, DPD ABI Kediri Silaturahmi ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kediri
