Kegiatan ABI
Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan ABI Jatim: Menumbuhkan Narasi, Mengokohkan Reputasi
Pandaan, 03 November 2025 — Sebanyak 29 peserta dari Dewan Pimpinan Daerah dan Pimwil Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) Jawa Timur mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan bertema “Menumbuhkan Narasi, Mengokohkan Reputasi”.
Kegiatan yang digelar oleh Departemen Humas, Media, dan Penerangan (HMP) DPP ABI dan DPW ABI Jatim ini berlangsung di kantor DPW ABI, Husainiyah Al-Qurba Suwayuwo, Pandaan, pada Sabtu–Minggu, 1–2 November 2025.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Umum ABI, Ustadz Zahir Yahya, melalui sambungan daring. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa jurnalistik dan kehumasan merupakan wajah organisasi serta instrumen penting untuk menjelaskan kiprah organisasi kepada masyarakat.
Baca juga : Pandu ABI Samarinda Gelar Muscab ke-2, Teguhkan Janji di Masa Penantian

“Sebuah organisasi yang kuat harus memiliki sistem kehumasan yang tangguh, mampu mengelola serta membangun informasi secara baik dan strategis,” tegasnya.
Ustadz Zahir menambahkan, bidang kehumasan memegang posisi strategis dalam tubuh organisasi.
“Kehumasan ibarat intelijen bagi sebuah negara, mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan informasi yang tepat untuk membentuk opini publik dan menjaga reputasi organisasi,” ujarnya.
Beliau menjelaskan bahwa humas berperan sebagai komunikator dan fasilitator antara organisasi, pimpinan, dan masyarakat. Humas harus mampu menjembatani komunikasi internal maupun eksternal, menyuplai data bagi pengambilan keputusan, serta membangun citra organisasi yang positif dan terpercaya.
Menurutnya, humas adalah seni komunikasi efektif untuk membangun kepercayaan dan citra positif bagi organisasi, lembaga, maupun individu. Adapun kehumasan merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, dan pesan secara terencana antara organisasi dan publik.
Mengenai tugas utama humas, Ustadz Zahir menjelaskan dua hal pokok: mengelola komunikasi dan membangun citra organisasi.
Dalam praktiknya, hal ini dapat diwujudkan melalui berbagai strategi, seperti penyelenggaraan konferensi pers, promosi kegiatan organisasi, serta penguatan relasi dengan lembaga dan ormas lain.
Baca juga : Peringati Milad Sayyidah Zainab a.s., Muslimah ABI Kaltim dan Balikpapan Tebar Kasih di Panti Jompo

Ketum ABI juga menegaskan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap setiap kebijakan organisasi, tidak hanya pada isi kebijakan, tetapi juga pada latar belakang dan tujuannya.
Sementara itu, Ketua DPW ABI Jatim, Ustadz Abdillah Baabud menyoroti nilai spiritual di balik profesi jurnalistik.
“Kerja jurnalistik adalah kerja para Nabi,” ungkapnya.
Beliau menjelaskan bahwa kata nabi berasal dari akar kata Arab naba’a, yang berarti memberi kabar atau menyampaikan berita penting. “Dari sini, Nabi berarti orang yang menerima dan menyampaikan berita dari Allah,” jelasnya.
Beliau menekankan pentingnya pena sebagai sarana dakwah kebenaran, menjadi alat perjuangan dalam “Jihad Tabyin” atau penyampaian kebenaran secara terang dan bijak.
Baca juga : Ketua DPD Ahlulbait Kota Samarinda Silaturahmi dengan Ketua FKUB Kota Samarinda
Ketua DPW juga berharap pelatihan ini dapat memperkuat kemampuan komunikasi seluruh kader humas ABI di Jawa Timur sehingga organisasi semakin dikenal luas dan dipercaya publik.
Pelatihan selama dua hari ini menghadirkan dua narasumber dari DPP ABI, yakni Muhlisin Turkan, Ketua Departemen HMP, dan Lutfi Basori, Wakil Ketua Departemen HMP. Materi disajikan secara ringan dan interaktif, dilengkapi simulasi agar peserta dapat langsung mempraktikkan konsep yang dipelajari.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tidak hanya mempelajari teori jurnalistik dan strategi komunikasi, tetapi juga mendalami bagaimana kekuatan narasi dapat menjadi alat strategis dalam membangun citra dan reputasi organisasi. Selain itu, peserta diajak untuk terlibat langsung dalam simulasi peran sebagai Humas, berlatih mengelola konflik serta melakukan problem solving secara aplikatif dan kolaboratif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan jajaran humas ABI di tingkat wilayah, daerah otonom mampu memperkuat peran komunikatifnya, membangun kepercayaan publik sekaligus mengokohkan citra positif organisasi di tengah masyarakat. [HMP]
Baca juga : DPD Ahlulbait Samarinda Hadiri Muscab II Pandu ABI Kota Samarinda
