Info ABI
Sekjen ABI: 28 Safar Jadi Momentum Refleksi Kepemimpinan dan Solidaritas untuk Palestina
Jakarta, 22 Agustus 2025 — Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (DPP ABI) menyampaikan duka mendalam atas peringatan 28 Safar, yang dalam tradisi Ahlul Bait menandai dua peristiwa penting, yaitu wafatnya Rasulullah SAW dan syahadah Imam Hasan Mujtaba as.
Sekretaris Jenderal ABI, Sayyid Ali Ridho, menegaskan bahwa momentum ini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga refleksi mendalam tentang kepemimpinan yang adil, kesabaran dalam menghadapi tekanan, serta pentingnya persatuan umat.
“Peristiwa 28 Safar mengingatkan kita bahwa kepemimpinan yang benar tidak hanya tentang kekuasaan, melainkan juga kemaslahatan, integritas, keberanian moral, dan komitmen pada keadilan. Rasulullah SAW dan Imam Hasan as adalah teladan bagi seluruh umat dalam menghadapi tantangan besar,” ujar Sayyid Ali Ridho.
Relevansi dengan Perjuangan Palestina
Lebih jauh, Sayyid Ali Ridho menautkan pesan moral 28 Safar dengan kondisi kontemporer rakyat Palestina yang masih berjuang melawan penjajahan zionis. Beliau menilai bahwa perjuangan Palestina bukan semata persoalan fisik, melainkan juga menyangkut moral, kemanusiaan, politik dan tentu dimensi spiritual.
“Rakyat Palestina menghadapi tekanan luar biasa, namun perjuangan mereka adalah upaya mempertahankan hak yang dirampas, menjaga identitas, dan menunjukkan keberanian meski berada di bawah ancaman, kesabaran dan kegigihan rakyat Palestina merupakan tauladan masyarakat dunia saat ini” jelasnya.
Baca juga : Departemen Litbang DPP ABI Gelar Diskusi Tematik Seri IV: Dorong Keadilan Ekonomi dan Kesejahteraan Umat
Menurutnya, keteladanan Imam Hasan as yang memilih jalur damai demi kemaslahatan umat menjadi pelajaran berharga bagi dunia modern. Kesabaran, strategi bijak, dan diplomasi dipandang sebagai instrumen penting dalam menghadapi kekuatan yang lebih besar, tanpa harus mengorbankan prinsip utamanya.
Pesan Persatuan dan Solidaritas Global
Sekjen ABI itu juga menekankan bahwa pesan 28 Safar seyogianya menjadi pijakan bagi umat Islam untuk memperkuat solidaritas lintas bangsa. Dukungan moral, politik, dan kemanusiaan terhadap perjuangan rakyat Palestina, menurutnya, bukan semata isu politik, melainkan bagian dari perjuangan universal menegakkan keadilan serta mengangkat harkat dan martabat sebagai manusia sejati.
“Persatuan umat dan kepedulian global terhadap Palestina adalah wujud nyata pesan 28 Safar. Ia mengajarkan bahwa perlawanan yang berlandaskan prinsip akan tetap hidup, meski dihadapkan pada tekanan besar, karena martabat sebagai manusia dan bangsa yang merdeka layak terus diperjuangkan” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Sayyid Ali Ridho mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum 28 Safar sebagai pengingat sekaligus penguat langkah dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kesabaran, dan persatuan.
“Semoga teladan Rasulullah SAW dan Imam Hasan as menguatkan tekad kita semua dalam menghadapi tantangan zaman, serta menegakkan kebaikan, kemanusiaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia,” pungkasnya. []
Baca juga : Pengantar Ngopi Bareng Ketum: Jihad Ekonomi, Perlawanan Bermartabat di Tengah Krisis Global
