Internasional

Iran Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya 250 MW, Percepat Transisi Energi Nasional

Ahlulbait Indonesia, 16 Oktober 2025 — Iran memperkuat langkah menuju kemandirian energi bersih dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baru berkapasitas 250 megawatt (MW). Peresmian dilakukan Presiden Masoud Pezeshkian melalui tautan video pada Sabtu (11/10), disertai instruksi pembangunan tambahan 450 MW proyek serupa di seluruh negeri.

Dilansir Press TV, menurut Pezeshkian, pemerintah telah mempermudah regulasi impor panel surya dan mempercepat pembangunan fasilitas serupa, khususnya di wilayah selatan yang mengalami lonjakan permintaan listrik akibat ekspansi industri di Teluk Persia dan Laut Oman. Ia menegaskan bahwa pengembangan energi surya menjadi prioritas strategis demi manfaat ekonomi dan lingkungan jangka panjang.

Menteri Energi Abbas Aliabadi menjelaskan bahwa dengan beroperasinya PLTS baru ini, kapasitas energi terbarukan Iran kini mencapai 2.550 MW, di mana 2.030 MW berasal dari tenaga surya. Pemerintah menargetkan penambahan 100 MW kapasitas surya setiap pekan, sebagai bagian dari program percepatan nasional.

Aliabadi juga mengungkapkan bahwa proyek yang diresmikan tersebut menelan investasi sekitar 75 triliun rial (lebih dari $68 juta) dari pemerintah dan sektor swasta. Energi terbarukan kini telah menyumbang lebih dari 2,5% dari total kapasitas pembangkitan listrik Iran dan mencatu listrik untuk sekitar 150.000 rumah tangga.

Percepatan program surya ini didorong oleh pasokan peralatan dari China serta komitmen pendanaan besar-besaran. Dana kekayaan negara Iran dilaporkan telah menyetujui pembelian 7 gigawatt (GW) panel surya dari China, sementara pinjaman mata uang asing senilai $1,5 miliar dialokasikan untuk memperluas pemanfaatan energi surya domestik.

Kementerian Energi Iran memperkirakan kapasitas energi terbarukan nasional akan meningkat 25 kali lipat dalam tiga tahun, dengan target ambisius mencapai hampir 30 GW, sebuah loncatan besar menuju era energi bersih dan kemandirian energi nasional. []

Sumber: Press TV