Internasional
Kehadiran Pemimpin Revolusi di Husainiyah Imam Khomeini dan Gema Media Internasional

Ahlulbait Indonesia — Kehadiran Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dalam majelis duka malam Asyura (5 Juli) di Husainiyah Imam Khomeini (ra) menjadi sorotan tajam media global. Malam itu, berbeda dari biasanya, Ayatullah Khamenei tidak menyampaikan pidato. Beliau justru memanggil qari dan pembaca syair kenamaan, Mahmoud Karimi, lalu membisikkan sesuatu. Karimi kemudian mengumumkan kepada hadirin, “Yang Mulia menyuruhku melantunkan syair ‘Ey Iran’.” Lagu patriotik itu pun dikumandangkan dalam versi lirik baru: “Ey Irane Khodayi” (Wahai Iran milik Ilahi) menambah nuansa spiritual dan kebangsaan dalam duka Karbala.
Momentum ini merupakan kemunculan publik pertama Ayatullah Khamenei sejak pecahnya perang 12 hari antara Iran dan rezim Zionis. Media internasional pun merespons dengan tajuk, video, dan analisis mendalam, menggarisbawahi makna simbolik dari kehadiran beliau di tengah situasi genting.
Sorotan Media Internasional
1. Al Jazeera mencatat: “Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, muncul di tengah masyarakat untuk pertama kalinya sejak perang 12 hari dengan Israel dimulai pada 13 Juni.”
Mereka juga melaporkan kehadiran tokoh-tokoh tinggi negara seperti Ketua Parlemen Mohammad Baqir Qalibaf, Kepala Kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei, dan Wakil Presiden Pertama Mohammad Reza Aref. Yel-yel hadirin seperti “Hidup Pemimpin!” dan “Darah kami untuk Pemimpin kami!” turut diliput.
2. Reuters menulis: “Berdasarkan video yang disiarkan televisi pemerintah Iran, Ayatullah Ali Khamenei menghadiri acara keagamaan pada Sabtu. Kemunculan ini terjadi di tengah spekulasi bahwa beliau berada di lokasi rahasia selama konflik berlangsung.”
Mereka juga mengutip pidato rekaman 26 Juni, saat beliau menegaskan: “Iran tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat.”
3. France 24 menyoroti momen ketika Ayatullah Khamenei melambaikan tangan kepada hadirin sebelum duduk di barisan depan. Mereka menyebut kehadiran ini sebagai penampilan publik pertama sejak konflik Iran-Israel memuncak.
4. Irish Examiner menilai kemunculan tersebut sebagai bagian dari protokol keamanan tinggi, di tengah serangan Israel terhadap target militer dan infrastruktur Iran. Mereka melaporkan Iran membalas dengan ratusan rudal balistik, menimbulkan kerusakan luas dan menewaskan lebih dari 28 orang di wilayah pendudukan.
Baca juga : Semangat Karbala Membuatku Bertahan
Respons Regional dan Siaran Langsung
Media regional pun tak kalah sigap. Beberapa jaringan bahkan menghentikan siaran reguler untuk menayangkan langsung suasana majelis.
1. Al-Yaum (Teluk) melaporkan, “Begitu Ayatullah Khamenei memasuki ruangan, seluruh hadirin, perempuan, pria, anak-anak berdiri serentak dan meneriakkan dukungan. Beliau membalas sapaan itu dengan penuh kehangatan.” Mereka juga menyebut laporan intelijen terkait rencana pembunuhan terhadap Pemimpin Iran oleh Mossad.
2. Al-Nujaba (Irak) mencatat permintaan pribadi Ayatullah Khamenei agar Karimi melantunkan “Ey Iran”, yang menciptakan suasana haru. Versi lirik “Ey Irane Khodayi” menjadi gema kesetiaan dan spiritualitas di tengah duka.
3. Beirut News menegaskan bahwa sorak dukungan menggema saat Pemimpin Revolusi hadir, menyebutnya sebagai “penampilan simbolik pasca-perang dengan rezim Zionis.”
4. The Independent Arabic menilai penyesuaian lirik lagu sebagai simbol tekad nasional dan pembaruan semangat perlawanan.
5. Al-Mayadeen (Lebanon) menyebut kehadiran ini sebagai “jawaban langsung terhadap upaya Amerika dan Israel untuk menggulingkan Republik Islam.” Mereka turut menyoroti pengakuan Menhan Israel, Israel Katz, atas gagalnya upaya pembunuhan terhadap Ayatullah Khamenei.
6. Al-Manar menyebut acara tersebut sebagai “pertemuan agung para pelayat Imam Husain (as),” yang mencerminkan ketahanan dan persatuan dunia Islam.
7. Shafaq News melaporkan dukungan massal dari hadirin, sementara Kurdistan 24 menayangkan secara lengkap penampilan publik Pemimpin Iran pasca-gencatan senjata.
Gaung Global
Media internasional lain seperti Arab News, Sputnik Rusia, Ma’an News, Sama Palestina, Rai al-Youm, Sawt al-Quds, Ramallah News Network, dan puluhan outlet Timur Tengah dan Barat lainnya turut mengangkat peristiwa ini sebagai salah satu momen penting pasca-konflik.
Dengan narasi yang nyaris simbolik, kehadiran Ayatullah Khamenei dalam suasana duka Karbala menjadi pesan yang gamblang, bahwa kepemimpinan Iran tidak bersembunyi di tengah ancaman, justru berdiri tegak di barisan depan, bersama rakyatnya. []
Baca juga : Inspektur IAEA Tinggalkan Iran: Awal Babak Baru Kedaulatan Nuklir Iran