Internasional
Penerbangan Maskapai Arab ke Iran Kembali Dilanjutkan: Langit Kawasan Kembali Terbuka

Ahlulbait Indonesia — Setelah sempat terhenti akibat agresi militer rezim Zionis terhadap Iran pada 13 Juni lalu, sejumlah maskapai besar asal Uni Emirat Arab kembali membuka jalur penerbangan ke Republik Islam Iran. Langkah ini menandai dibukanya kembali ruang udara regional dan sekaligus menjadi indikator penting dalam dinamika hubungan ekonomi-politik Asia Barat pasca-eskalasi.
Emirates, Flydubai, dan Air Arabia Kembali Mengudara ke Iran
Menurut laporan dari Tasnim News Agency pada Sabtu (5/7), maskapai Flydubai secara resmi menyatakan telah melanjutkan layanan penerbangan ke Tehran, Mashhad, dan Bandar Abbas sejak tanggal 4 Juli. Maskapai tersebut menegaskan bahwa mereka akan terus memantau situasi secara dinamis dan siap menyesuaikan kapasitas serta jadwal penerbangan sesuai kebutuhan operasional.
Sementara itu, Emirates Airlines, yang sebelumnya menghentikan seluruh penerbangan ke Tehran hingga 9 Juli, dijadwalkan kembali beroperasi mulai 10 Juli.
Tak ketinggalan, Air Arabia, yang berbasis di Sharjah, juga mengumumkan bahwa penerbangan ke Tehran dan Shiraz akan kembali berjalan mulai Minggu, 6 Juli, disusul penerbangan ke Mashhad dan Lar.
Para pelanggan diimbau untuk memantau situs resmi maskapai guna memastikan informasi kontak dan status penerbangan mereka terkini.
Baca juga : Semangat Karbala Membuatku Bertahan
Dampak Agresi Zionis dan Respons Regional
Iran, bersama dengan Irak dan Yordania, sebelumnya menutup ruang udara mereka sebagai respon langsung terhadap serangan militer Israel pada 13 Juni. Penutupan ini sempat memaksa rute penerbangan internasional untuk menghindari wilayah udara penting di jantung Asia Barat, menciptakan tekanan logistik bagi jalur penerbangan sipil dan militer.
Dengan dibukanya kembali langit kawasan, dan dimulainya kembali penerbangan maskapai-maskapai Teluk ke Iran, dapat disimpulkan dua hal:
Stabilisasi situasional yang diakui secara diam-diam bahkan oleh sekutu-sekutu Israel.
Ketergantungan regional terhadap keterlibatan Iran dalam infrastruktur udara dan jalur transit utama kawasan.
Walaupun maskapai-maskapai ini berasal dari negara-negara yang menandatangani Abraham Accords, kembalinya mereka ke jalur penerbangan Iran menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi dan geografis Republik Islam tak dapat dipinggirkan begitu saja.
Bahkan di tengah narasi anti-Iran yang terus diputar oleh sebagian media dan elite Teluk, kenyataannya tetap, bahwa Iran adalah pusat gravitasi regional, dan langitnya tetap menjadi koridor penting bagi konektivitas kawasan.
Iran Tetap Tak Tergantikan di Langit Kawasan
Di tengah kebisingan politik dan propaganda yang terus berusaha mendiskreditkan Iran, kenyataan geopolitik berbicara lain, bahkan sekutu Israel tetap harus terbang di langit Iran. Langkah maskapai Emirat ini adalah pengakuan implisit bahwa kendali regional tidak bisa didefinisikan tanpa mempertimbangkan Teheran sebagai poros. []
Baca juga : Inspektur IAEA Tinggalkan Iran: Awal Babak Baru Kedaulatan Nuklir Iran