Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Rudal Zoulfiqar Mengguncang Ben Gurion: Yaman Hantam Jantung Zionis

Rudal Zoulfiqar Mengguncang Ben Gurion: Yaman Hantam Jantung Zionis

Ahlulbait Indonesia – Langit pendudukan ‘Israel’ kembali diguncang pada Kamis (10/7), ketika rudal balistik jarak jauh yang diklaim berasal dari Yaman menghantam Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Serangan ini bukan sekadar unjuk kekuatan, tetapi pesan eksplisit: selama rakyat Gaza dibantai, keamanan bagi Zionis hanyalah ilusi.

Dilansir oleh al-Manar, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, dalam pernyataan resminya mengonfirmasi peluncuran rudal “Zoulfiqar” ke arah Bandara Lod, wilayah pendudukan Yafa, yang secara historis dikenal sebagai nama asli Tel Aviv.

“Sirene berbunyi di lebih dari 300 kota dan permukiman. Jutaan penduduk Zionis panik, berhamburan ke tempat perlindungan. Aktivitas penerbangan di bandara lumpuh total,” ujar Saree dalam siaran yang ditayangkan Kamis malam.

Militer pendudukan mengklaim telah menggagalkan serangan itu, namun media-media Israel melaporkan kekacauan luas di berbagai wilayah, termasuk Yerusalem (Al-Quds) dan sejumlah permukiman ilegal di Tepi Barat.

Tak hanya dari udara, Angkatan Laut Yaman juga meluncurkan operasi mematikan terhadap jalur logistik laut yang menyuplai pelabuhan-pelabuhan utama Zionis.

Baca juga : Sayyid Abdul Malik: Perlawanan Palestina dan Yaman Tak Terbendung, Zionis Gagal Total

Pada Rabu sebelumnya, kapal dagang ETERNITY C yang menuju Pelabuhan Eilat dikabarkan tenggelam setelah dihantam enam rudal kombinasi jelajah dan balistik serta satu kapal tak berawak (unmanned boat). Sehari sebelumnya, kapal Magic Seas juga dilaporkan karam akibat serangan serupa.

“Operasi kami akan terus berlanjut. Kami mengembangkan kemampuan militer secara bertahap untuk memperkuat dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas,” tegas Brigjen Saree.

Sejak November 2023, kelompok revolusioner Yaman, yang berafiliasi dengan gerakan Ansarullah telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal dengan hubungan dagang ke Israel. Laut Merah, Teluk Aden, hingga Laut Arab kini berubah menjadi medan perlawanan yang menekan poros ekonomi dan militer Zionis.

Intensitas serangan meningkat signifikan sejak Maret, menyusul pemboman brutal yang kembali dilancarkan Zionis ke Jalur Gaza pasca gencatan senjata singkat. Hingga kini, lebih dari 57.700 warga Palestina dilaporkan gugur dalam agresi berkepanjangan tersebut.

Langkah militer Yaman bukan sekadar simbolik. Ia menunjukkan bahwa perjuangan lintas batas masih hidup, dan solidaritas bisa hadir bukan hanya dalam bentuk doa, tapi juga dalam bentuk rudal, drone, dan tekad yang tak bisa dibungkam.[]

Baca juga : Abu Obeida: Serangan di Beit Hanoun Hantam Harga Diri Militer Zionis