Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak
Sumber: Al Mayadeen

Ahlulbait Indonesia – Gelombang serangan udara kembali mengguncang Jalur Gaza. Sekitar tengah hari, jet tempur Israel menghantam rumah keluarga Abu Tayeh di Jalan al-Jalaa, kawasan Sheikh Radwan, Gaza City. Ledakan itu menewaskan delapan warga sipil seketika dan melukai banyak lainnya. Beberapa korban hingga kini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, menurut laporan koresponden Al Mayadeen.

Sejak fajar, sedikitnya 30 warga Palestina telah gugur di berbagai wilayah Gaza, termasuk seorang anak, menyusul serangan beruntun yang menyasar titik distribusi bantuan serta lokasi pengungsian.

Serangan di Tengah Antrean Bantuan

Empat korban jiwa dan sejumlah luka-luka dilaporkan tiba di Kompleks Medis Nasser setelah pasukan Israel menembaki warga yang tengah menunggu bantuan di utara Rafah. Di Khan Younis, selatan Gaza, kendaraan militer Israel menembaki tenda-tenda pengungsi di kawasan al-Mawasi, menewaskan satu orang sipil.

Serangan artileri juga menghantam sebuah gedung hunian dekat Jembatan Sheikh Radwan, Gaza City. Seorang anak meninggal, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Menara-Menara Gaza Jadi Sasaran

Selain menargetkan warga sipil, Israel juga melancarkan serangan sistematis terhadap gedung-gedung tinggi di Gaza City. Warga diperintahkan untuk mengevakuasi beberapa menara perumahan, termasuk Menara al-Sousi di pusat kota dan Gedung al-Ru’ya di Tal al-Hawa.

Tak lama setelah peringatan itu, jet tempur Israel menghancurkan Menara al-Sousi yang terletak di seberang kantor pusat PBB di Jalan al-Sinaa, Tal al-Hawa. Aksi ini mengikuti pola penghancuran serupa terhadap Menara al-Mushtaha sehari sebelumnya, mengindikasikan upaya Israel mengosongkan Gaza City untuk pendudukan lebih lanjut.

Baca juga : Media Saudi dan Krisis di Beirut: Kekecewaan Al-Hadath atas Hasil Pertemuan Pemerintah Lebanon

Laporan Kementerian Kesehatan Gaza

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, dalam 24 jam terakhir, 68 orang tewas dan 362 lainnya terluka. Delapan di antaranya ditemukan dari bawah reruntuhan, sementara tim medis dan pertahanan sipil kesulitan mengevakuasi korban akibat intensitas serangan.

Dengan tambahan ini, jumlah korban sejak Oktober 2023 telah mencapai 64.368 orang tewas dan 162.367 terluka. Sejak Israel melanggar gencatan senjata pada Maret lalu, tercatat 11.828 warga gugur dan lebih dari 50 ribu lainnya luka-luka.

Lebih ironis lagi, dalam satu hari terakhir, 23 warga yang tengah menunggu bantuan juga menjadi korban, sementara 143 lainnya luka-luka. Total korban di titik distribusi bantuan kini menembus 2.385 orang meninggal dan 17.577 luka-luka.

Bayang-Bayang Kelaparan

Di tengah blokade yang melumpuhkan, kelaparan juga menambah daftar panjang korban jiwa. Enam orang, termasuk seorang anak, meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir. Sejak bulan lalu, setelah IPC secara resmi menyatakan Gaza dilanda kelaparan, sudah 104 orang meninggal karena kelaparan, termasuk 20 anak. Total kematian akibat kelaparan kini mencapai 382 jiwa, 135 di antaranya anak-anak.

Serangan, blokade, dan kelaparan kini menjadi wajah sehari-hari Gaza. Setiap laporan baru menegaskan kenyataan pahit: bagi warga Palestina, ancaman kematian bisa datang dari udara, dari tanah, bahkan dari sekadar menunggu bantuan makanan.

*Sumber: Almayadeen (6 September 2025)

Baca juga : Mengapa Haji Qassim Soleimani Menolak Sorotan Kamera?