Begini Kata Pakar Soal Gempa Megathrust
Begini Kata Pakar Soal Gempa Megathrust
Pakar geologi ITS, Dr. Amien Widodo, mengungkapkan pandangannya terkait potensi gempa besar Megathrust yang mengancam Indonesia. Ia menjelaskan, gempa Megathrust terjadi akibat tumbukan lempeng yang berada pada kedalaman 0-70 kilometer.
“Gempa Megathrust dipicu oleh hambatan antar lempeng yang terus bergerak,” ujarnya pada Senin (19/8), dilansir Radar Surabaya.
Menurut Dr. Amien, gempa Megathrust berpotensi mengguncang beberapa wilayah di Indonesia, termasuk pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta beberapa kawasan di Maluku, Sulawesi, dan Papua.
“Lempeng tektonik yang terus bergerak membuat gempa Megathrust dapat berulang di wilayah-wilayah tersebut,” tambahnya.
Baca juga : Mengejutkan, Indonesia Masih Impor Barang dari Zionis
Namun, ia juga menekankan bahwa tidak semua gempa di zona Megathrust berkekuatan besar. Berdasarkan data BMKG, justru gempa kecil lebih sering terjadi di sana. Dr. Amien juga mengingatkan masyarakat agar tidak panik, karena waktu terjadinya gempa sulit diprediksi.
Untuk mitigasi, ia menyarankan agar masyarakat mematuhi standar bangunan saat mendirikan rumah, terutama bagi mereka yang tinggal di pesisir pantai, guna mengurangi risiko bencana besar seperti tsunami.
“Ini penting untuk mencegah dampak buruk dari gempa Megathrust, terutama tsunami,” tuturnya.
Indonesia yang terletak di antara tiga lempeng besar—Lempeng Eurasia, Pasifik, dan Samudra Hindia—terus mengalami pergerakan lempeng yang dapat memicu akumulasi energi dan akhirnya menyebabkan gempa.
Dr. Amien menjelaskan bahwa pergerakan lempeng tektonik ini berlangsung dengan kecepatan dua hingga sepuluh sentimeter per tahun, dan tumbukan antara Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia berpotensi memicu gempa Megathrust.
“Tumbukan ini bisa menghasilkan gempa Megathrust,” pungkasnya.
Baca juga : Ketum ABI Kecam Larangan Jilbab Paskibraka