Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Densus 88 Tangkap Pria di Tasikmalaya, Diduga Terlibat Jaringan Terorisme

Densus 88 Tangkap Pria di Tasikmalaya, Diduga Terlibat Jaringan Terorisme

Ahlulbait Indonesia – Sebuah operasi antiteror yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengejutkan warga Kampung Cicubung, Desa Cipacing, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu (5/2) pagi. Tim Densus 88 menangkap seorang pria berinisial TE (52) yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme.

Kronologi Penangkapan

Operasi yang berlangsung selama lebih dari 1,5 jam ini mendapat pengamanan ketat dari personel Dalmas Polres Tasikmalaya. Sekitar pukul 09.30 WIB, beberapa mobil Densus 88 tiba di lokasi, membuat warga bertanya-tanya mengenai tujuan kehadiran aparat kepolisian. Awalnya, mereka mengira operasi ini terkait kasus kriminal umum seperti pencurian kendaraan bermotor.

TE diamankan saat sedang berada di luar rumah sebelum petugas melakukan penggeledahan. Sekitar pukul 10.49 WIB, aparat keluar dari kediaman TE dengan membawa sejumlah barang yang dianggap mencurigakan, di antaranya tas ransel, buku bela diri, serta kartu memori dari ponsel. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai keterkaitan barang-barang tersebut dengan dugaan aktivitas terorisme.

Kepala Desa Cipacing, Aris Suryadi, membenarkan adanya koordinasi antara aparat kepolisian dengan pihak desa terkait operasi ini. Namun, ia menekankan bahwa hingga kini status TE masih sebatas terduga dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sosok TE di Mata Warga

Warga sekitar mengenal TE sebagai seorang sosok religius yang pernah menjadi khatib salat Jumat di masjid setempat. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, ia mulai jarang aktif dalam kegiatan keagamaan. Beberapa tetangga juga mengungkapkan bahwa TE memiliki kebiasaan yang tertutup dan jarang bergaul.

Seorang pedagang bernama Ucu (50) mengaku terkejut dengan penangkapan TE. Menurutnya, sehari sebelum operasi berlangsung, TE masih terlihat menjalani aktivitas seperti biasa, bahkan sempat memberi makan ayam di rumahnya. Hal ini semakin membuat warga sulit mempercayai bahwa TE bisa terlibat dalam aktivitas terorisme.

Baca juga : RI Tolak Keras Usulan Trump Kuasai Gaza dan Relokasi Paksa Warga Palestina

Seorang warga lain, Darusman (53), juga menyatakan keterkejutannya. Menurutnya, TE lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, sedangkan istrinya lebih sering terlihat keluar rumah untuk beraktivitas. Warga sekitar pun mengaku tidak banyak tahu tentang kegiatan TE di luar rumah, terutama ketika ia bepergian ke luar kota. TE kerap menyebut bahwa ia pergi untuk menemui anaknya dari pernikahan sebelumnya, meski warga tidak mengetahui lebih jauh mengenai kegiatannya.

Dugaan Keterlibatan dalam Jaringan Terorisme

Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih terus mendalami keterkaitan TE dengan jaringan terorisme. Penyidik tengah mengumpulkan bukti tambahan guna memperjelas perannya dalam jaringan tersebut. Sejumlah barang yang disita dalam penggeledahan masih dalam tahap pemeriksaan untuk mengetahui keterkaitannya dengan aktivitas terorisme.

Meski belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai peran spesifik TE dalam jaringan yang diduga terkait, operasi ini menunjukkan bahwa Densus 88 terus melakukan langkah preventif untuk menangkal potensi ancaman terorisme di wilayah Tasikmalaya.

Sementara itu, masyarakat setempat masih diliputi keterkejutan. Banyak yang tak menyangka bahwa seseorang yang mereka kenal sebagai sosok religius bisa diduga terlibat dalam aktivitas terorisme. Mereka kini menanti perkembangan penyelidikan lebih lanjut dari aparat kepolisian guna mengetahui apakah TE benar-benar bagian dari jaringan teroris atau sekadar menjadi korban kesalahpahaman.

Kesimpulan

Kasus ini menambah daftar panjang operasi antiteror yang dilakukan Densus 88 dalam beberapa tahun terakhir. Penangkapan TE di Tasikmalaya menjadi bukti bahwa aktivitas kelompok terorisme masih terus diawasi secara ketat oleh aparat keamanan. Namun, hingga ada bukti yang lebih kuat, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh spekulasi yang belum terkonfirmasi.

Pihak kepolisian diharapkan dapat segera memberikan klarifikasi resmi mengenai status TE serta bukti-bukti yang menguatkan dugaan keterlibatannya, guna mencegah kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat. []

Baca juga : Trump Usulkan Pengambilalihan Gaza, Pakar: Ini Pelanggaran Berat!