Nasional
Dubes Iran Temui PBNU, Sampaikan Apresiasi atas Dukungan dan Seruan Perdamaian

Ahlulbait Indonesia, Jakarta — Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, melakukan kunjungan penting ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat (20/6), untuk menyampaikan langsung rasa terima kasih pemerintah dan rakyat Iran atas dukungan moral PBNU dalam menghadapi agresi militer yang dilakukan oleh Israel.
Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Boroujerdi menyampaikan penghargaan mendalam atas sikap tegas PBNU yang sejak awal telah mengutuk keras serangan Israel dan menyerukan penyelesaian damai melalui jalur diplomasi. “Saya hadir di ormas Islam terbesar di dunia ini, PBNU, untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dukungan luar biasa yang diberikan kepada bangsa Iran,” ujar Boroujerdi, dilansir dari NU Online.
Ia menegaskan bahwa dukungan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia — termasuk tokoh agama, akademisi, dan masyarakat sipil — memiliki arti yang sangat besar bagi Iran di tengah situasi sulit. “Doa dan solidaritas dari rakyat Indonesia, khususnya dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, sangat berarti bagi kami. Mohon terus doakan keselamatan bangsa dan masyarakat Iran,” pintanya dengan penuh harap.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), serta Ketua Lesbumi KH M Jadul Maula. Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU memahami hak Iran untuk mempertahankan diri sesuai prinsip-prinsip internasional, sembari tetap mendorong penghentian perang dan mengutamakan jalan damai.
Baca juga : Indonesia Kecam Agresi Israel, Tegaskan Dukungan terhadap Iran dan Hukum Internasional
“PBNU sejak awal secara resmi mengutuk agresi militer Israel dan mendukung penuh upaya Iran dalam mempertahankan kedaulatannya. Namun kami juga menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari perluasan konflik,” ujar Gus Yahya sebagaimana disampaikan Gus Ulil kepada media.
Gus Yahya juga menekankan bahwa solidaritas PBNU bukan semata reaksi politik, melainkan bagian dari komitmen spiritual dan kemanusiaan. “Doa-doa kami untuk rakyat Iran adalah wujud solidaritas Islam yang menembus batas negara dan menjadi bagian dari perjuangan global untuk keadilan,” ujarnya.
Gus Ulil menambahkan, pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu tidak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga menjadi momen silaturahmi yang mempererat ikatan kemanusiaan. “Kami semua berharap agar perang ini segera berakhir dan tidak meluas ke kawasan lain. PBNU siap terus membuka ruang kerja sama di bidang kemanusiaan, pendidikan, dan perdamaian internasional,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat bahwa diplomasi dan solidaritas lintas negara adalah jalan terbaik dalam menghadapi krisis global. Sebagai organisasi keagamaan dengan jaringan luas, PBNU menegaskan kembali perannya sebagai kekuatan moral yang menjembatani nilai-nilai kemanusiaan di tengah konflik dunia.[]
Baca juga : SETARA Kecam Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Banjar