Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Jepara Bela Palestina: Tolak Normalisasi, Desak Pemerintah Bersikap Tegas

Jepara Bela Palestina: Tolak Normalisasi, Desak Pemerintah Bersikap Tegas

Jepara, 10 Oktober 2025 — Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat Jepara menggelar Aksi Damai dan Solidaritas untuk Palestina di Alun-Alun Kecamatan Bangsri, Jumat (10/10) sore.
Aksi tersebut digelar untuk memperingati dua tahun peristiwa Badai Al-Aqsha yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

Dalam aksinya, massa menegaskan penolakan terhadap normalisasi hubungan dengan Israel, penolakan terhadap solusi dua negara, serta desakan agar pemerintah Indonesia bersikap tegas dan proaktif menghentikan genosida di Palestina.

Gerakan yang menamakan diri Jepara Bela Palestina itu juga menyerukan boikot total terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan pendanaan penjajahan Israel, serta mengecam keras para pemimpin dunia yang dinilai berdiam diri terhadap agresi militer dan genosida yang dilakukan rezim Zionis.

Enam Poin Sikap Jepara Bela Palestina

Dalam Pernyataan Sikap yang dibacakan oleh Ridho Shahab, Jepara Bela Palestina menyampaikan enam tuntutan utama. Mereka menuntut keadilan atas gugurnya para tokoh perlawanan seperti Sayyid Hasan Nasrullah, Sayyid Safiuddin, Syahid Qosim Sulaimani, Syahid Ismail Haniyah, dan Syahid Yahya Sinwar, serta ribuan warga sipil yang menjadi korban genosida di Palestina, Lebanon, Suriah, dan kawasan Asia Barat lainnya.

Selain itu, massa mendesak pemerintah menolak keikutsertaan atlet Israel dalam ajang olahraga apa pun di Indonesia sebagai bentuk sanksi moral dan tekanan diplomatik atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim Israel.

Aksi Damai di Bangsri

Aksi yang berlangsung dari pukul 15.30 hingga 17.00 WIB ini diinisiasi oleh DPD Ahlulbait Indonesia (ABI) Jepara, bekerja sama dengan Muslimah ABI, Pandu ABI, ABI Responsif, LSM HIKDMAT, serta berbagai komunitas masyarakat sipil.

Ratusan peserta hadir dengan tertib, membawa bendera dan poster bertuliskan seruan keadilan bagi Palestina.

Suasana aksi berlangsung damai, diwarnai yel-yel perjuangan dan penampilan tim perkusi santri Darut Taqrib yang membawakan lagu-lagu dukungan untuk Palestina.

Baca juga : Dari Gaza ke Borneo: Dua Tahun Badai Al-Aqsa Bergema di Bumi Etam

Dukungan Moral dan Kemanusiaan

Ketua DPD ABI Jepara, Abdul Nasir, dalam orasinya menyatakan bahwa keberpihakan terhadap Palestina merupakan wujud nyata kepedulian terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan universal.

“Keberpihakan kita, meski kecil, adalah bukti penolakan atas kezaliman dan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina,” ujar Abdul Nasir.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Polsek Bangsri dan Koramil Bangsri yang telah menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung.

Persoalan Palestina, Bukan Hanya Politik

Sementara itu, Ustadz Najib Alidrus menegaskan bahwa persoalan Palestina bukan hanya isu politik atau kemanusiaan, tetapi persoalan ketuhanan dan prinsip moral umat beriman.

“Kita berdiri karena kita bertuhan. Kita melawan bukan karena jumlah, tapi karena kebenaran,” tegasnya.

“Jika ada perampok tanah, solusinya bukan perundingan, melainkan mengembalikan hak kepada pemiliknya. Itulah keadilan sejati.”

Ia menambahkan, bangsa Palestina telah menunjukkan keteguhan luar biasa selama lebih dari tujuh dekade perjuangan, dan dunia seharusnya belajar dari keberanian mereka.

Pesan Solidaritas dari Jepara

Aksi ditutup dengan Doa Wahdah yang dipimpin oleh Ustadz Najib Alidrus, kemudian seluruh peserta menyanyikan lagu “Padamu Negeri” sebagai simbol cinta tanah air dan solidaritas kemanusiaan lintas batas.

Dari Jepara, pesan kemanusiaan itu bergema kuat, bahwa “Selama masih ada keadilan yang diinjak, solidaritas tidak akan berhenti.” [Muh Ali]

Baca juga : Indonesia Jadi Rujukan Dunia Soal Kerukunan Beragama

Continue Reading