Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Jokowi Tegas Dukung Palestina di Tengah Kontroversi NU

Jokowi Tegas Dukung Palestina di Tengah Kontroversi NU

Jokowi Tegas Dukung Palestina di Tengah Kontroversi NU

Di Istana Negara, Presiden Joko Widodo dengan tegas menyampaikan sikap Indonesia yang tak tergoyahkan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Di hadapan para awak media, dengan wajah serius dan penuh yakin, ia kembali mengingatkan prinsip-prinsip dasar yang dipegang teguh oleh bangsa ini.

Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap konflik “israel”-Palestina (baca: penjajahan zionis “israel” di Palestina) tidak akan berubah. Menurutnya, langkah dan keputusan Indonesia selalu berpedoman pada Pembukaan UUD 1945, yang berkomitmen melaksanakan ketertiban dunia.

“Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” ujar Presiden Jokowi, Rabu (17/7), dilansir RRI.

Presiden Jokowi juga menekankan dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun melawan penjajahan “israel” di tanah Palestina.

Baca juga : Pakar Hubungan Internasional Ungkap Fakta Mengejutkan Lobi Zionis di Indonesia

Pernyataan ini muncul setelah viralnya pertemuan antara pemuda Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden zionis “israel” Isaac Herzog. Presiden Jokowi menyarankan agar pertemuan tersebut ditanyakan langsung kepada PBNU.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas pertemuan tersebut. Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak pantas dalam konteks konflik Palestina-”israel” saat ini.

“Kami mengerti dan sangat memaklumi serta merasakan hal yang sama bahwa hal ini tidak patut. Dalam konteks suasana yang ada saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf menyayangkan pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kelima orang yang mengatasnamakan pemuda NU itu tidak mendapat mandat dari PBNU dan bahkan tidak meminta izin. “Kepergian lima orang tersebut ke ‘israel’ (baca: wilayah Palestina yang dijajah koloni zionis) adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana, apalagi di tengah panasnya konflik ‘israel’ dan Palestina,” kata Gus Ipul.

Baca juga : Indonesia Mengutuk Serangan Brutal Zionis di Gaza