Nasional
Pengamat Dorong Indonesia Gabung The Hague Group untuk Lawan Zionis

Ahlulbait Indonesia – Pengamat Hubungan Internasional Universitas Moestopo (Beragama), Ryantori, mendorong pemerintah Indonesia untuk bergabung dengan The Hague Group, sebuah aliansi sembilan negara yang berkomitmen mengawasi dan menindak pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Zionis terhadap Palestina.
Kesembilan negara yang telah bergabung dalam inisiatif ini antara lain Afrika Selatan, Belize, Namibia, Kolombia, Bolivia, Chili, Senegal, Honduras, dan Malaysia.
Di tengah semakin memburuknya citra Zionis di mata dunia serta meningkatnya dukungan global terhadap perjuangan Palestina, baik dari segi hukum internasional maupun solidaritas kemanusiaan, Ryantori menilai bahwa Indonesia tidak boleh melewatkan momentum ini.
“Indonesia harus semakin intens menunjukkan posisinya sebagai pendukung kemerdekaan Palestina di garda terdepan,” ujar Ryantori, dikutip dari Republika, Selasa (11/2).
Menurutnya, keikutsertaan Indonesia dalam The Hague Group akan memperkuat perjuangan rakyat Palestina, sekaligus menegaskan peran diplomasi Indonesia dalam isu hak asasi manusia dan hukum internasional.
The Hague Group: Aliansi Global Lawan Kejahatan Perang Zionis
The Hague Group dibentuk sebagai respons atas berbagai pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan Zionis terhadap Palestina. Negara-negara yang tergabung dalam aliansi ini mengoordinasikan langkah-langkah hukum, diplomatik, dan ekonomi guna menekan Zionis agar bertanggung jawab atas kejahatannya.
Baca juga : Kemenag Tetapkan Peta Jalan Pesantren Ramah Anak
Bahkan dari dalam Palestina sendiri, kelompok Hamas telah menyerukan kepada dunia untuk bersatu mendukung perjuangan The Hague Group, sebagai bentuk pembelaan terhadap hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia yang selama ini diabaikan oleh Zionis.
“Ini adalah upaya untuk memulihkan kredibilitas hukum internasional yang telah dikangkangi oleh kebrutalan genosida Zionis,” tegas Ryantori.
Indonesia Masih Menimbang
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk bergabung dengan The Hague Group. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani, menjelaskan bahwa fokus utama Indonesia saat ini adalah bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza. Selain itu, The Hague Group yang diinisiasi oleh NGO internasional dinilai masih memiliki potensi intervensi dari pihak luar.
Meski demikian, dorongan agar Indonesia ikut serta dalam The Hague Group terus menguat, baik dari kalangan legislatif maupun lembaga negara seperti MPR.
“Desakan agar Indonesia bergabung cukup mengemuka, mengingat peran Indonesia selama ini dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” pungkas Ryantori. []
Baca juga : Densus 88 Tangkap Pria di Tasikmalaya, Diduga Terlibat Jaringan Terorisme