Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Presiden Prabowo Soroti Ketimpangan Anggaran dan Infrastruktur Sekolah: “Toilet Saja Cuma Satu!”

Presiden Prabowo Soroti Ketimpangan Anggaran dan Infrastruktur Sekolah: “Toilet Saja Cuma Satu!”

Ahlulbait Indonesia — Presiden Prabowo Subianto menyoroti ketimpangan tajam antara besarnya alokasi anggaran pendidikan nasional dan kondisi riil fasilitas pendidikan di berbagai daerah. Dalam pidatonya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5), Presiden mempertanyakan efektivitas penyerapan anggaran pendidikan yang selama ini menguasai porsi besar dalam APBN.

“Anggarannya besar, tapi masih banyak sekolah yang rusak. Toilet saja cuma satu. Bagaimana bisa?” ujar Prabowo, dikutip dari Metrotvnews.

Menurut Presiden, dana pendidikan Indonesia termasuk yang terbesar di dunia, namun masih banyak ditemukan ruang kelas yang tidak layak, sarana belajar yang minim, dan sanitasi sekolah yang buruk. Ia mengajak seluruh pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh tanpa saling menyalahkan.

“Bukan soal mencari siapa yang salah. Mari kita jujur pada diri kita sendiri. Apakah anggaran pendidikan yang besar itu benar-benar sampai ke tempat yang seharusnya?” tandasnya.

Prabowo juga mendesak pemerintah daerah untuk lebih bertanggung jawab dalam memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat revitalisasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Baca juga : Menlu RI di Mahkamah Internasional: Palestina Berhak Merdeka

Mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memaparkan sejumlah program strategis yang akan segera dijalankan. Pemerintah, kata dia, mengalokasikan Rp16,9 triliun untuk merevitalisasi 11.440 satuan pendidikan tahun ini.

“Ini bisa tercapai karena efisiensi dalam mekanisme pelaksanaan,” jelas Abdul Mu’ti.

Selain itu, pemerintah juga akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 triliun untuk program digitalisasi pendidikan. Bantuan akan diberikan dalam bentuk perangkat pembelajaran seperti smartboard, televisi pembelajaran, serta pelatihan guru di 15.000 sekolah.

Mu’ti juga menegaskan perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru honorer. Ia menyebutkan bahwa mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang, sekitar 310 ribu guru honorer akan menerima bantuan langsung sebesar Rp300 ribu per bulan.

“Dana akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru,” tambahnya.

Pemerintah, lanjut Mu’ti, juga berkomitmen memperketat pengawasan terhadap penyaluran anggaran pendidikan agar benar-benar menyentuh kebutuhan mendasar di sekolah, dari infrastruktur hingga kualitas pengajaran. []

Baca juga : Kesaksian Dokter Indonesia soal Serangan Brutal di Gaza