Nasional
RI Tolak Keras Usulan Trump Kuasai Gaza dan Relokasi Paksa Warga Palestina

Ahlulbait Indonesia – Pernyataan kontroversial kembali dilontarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza serta mendorong warga Palestina untuk direlokasi ke negara-negara Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania. Usulan ini segera memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Indonesia.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan penolakan tegas terhadap segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina.
“Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya di akun X, Rabu (5/2), seperti dikutip dari Detiknews.
Kemlu RI menegaskan bahwa langkah semacam itu tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga semakin menjauhkan Palestina dari haknya untuk merdeka dan berdaulat.
Baca juga : Trump Usulkan Pengambilalihan Gaza, Pakar: Ini Pelanggaran Berat!
“Indonesia kembali menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di kawasan adalah dengan menyelesaikan akar konflik: pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel atas wilayah Palestina,” lanjut pernyataan tersebut.
Trump Didukung Netanyahu
Dalam sebuah konferensi pers di AS, Trump menyatakan bahwa negaranya siap mengambil alih Jalur Gaza. Pernyataan ini mendapat dukungan penuh dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang bahkan menyebut Trump sebagai “sahabat terbaik yang pernah dimiliki Israel.”
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami akan menguasainya. Kami akan melakukan pekerjaan di sana,” ujar Trump, seperti dikutip AFP, Rabu (5/2).
Netanyahu menyambut hangat gagasan tersebut dan mengklaim bahwa rencana ini dapat “mengubah sejarah.”
Namun, usulan Trump ini memicu gelombang kecaman internasional. Selain Indonesia, Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya juga menolak keras gagasan relokasi paksa, yang dinilai hanya akan memperburuk penderitaan rakyat Palestina dan semakin memperumit konflik di kawasan. []
Baca juga : Pakar Ingatkan Tantangan dari AS, Indonesia Harus Waspada sebagai Anggota BRICS