Nasional
Tokoh Lintas Mazhab dan Ormas Jepara Sepakat Teguhkan Harmoni Umat Beragama
Kesepakatan diteguhkan dalam Seminar Nasional “Nabi Muhammad SAW Mempersatukan Kita” di Jepara
Jepara, 20 September 2025 – Gedung Sunu Ngesti Tomo, Jepara, Jawa Tengah, pada Sabtu (20/9), menjadi panggung kebersamaan umat Islam lintas mazhab. Seminar Nasional Pekan Persatuan Umat Islam bertema “Nabi Muhammad SAW Mempersatukan Kita” sukses digelar sebagai momentum mengingatkan kembali teladan Nabi dalam merajut ukhuwah.
Kegiatan ini digagas oleh panitia gabungan yang terdiri dari Ahlulbait Indonesia (ABI) Jepara, Pusat Studi Aswaja Jepara, UNISNU, Jaringan Gusdurian Jepara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jepara, FKUB Jepara, dan Pondok Pesantren Darut Taqrib Jepara.
Rangkaian acara diawali dengan tilawah Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa tahlil oleh KH. Roshif Arwani (Ketua FKPP Jepara), serta sambutan dari panitia, Ustadz Miqdad Turkan, dan perwakilan Bupati Jepara, Naryono, selaku Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah.
Dalam sambutannya, Ustadz Miqdad Turkan mewakili panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh hadirin dan narasumber. Anggota Dewan Syura ABI ini menegaskan bahwa seluruh mazhab sepakat mengakui Rasulullah sebagai manusia agung. Karena itu, tema “Nabi Muhammad Mempersatukan Kita” dimaksudkan untuk menegaskan kesatuan umat.
“Nabi Muhammad adalah rahmatan lil-‘alamin, rahmat bagi siapa pun dan apa pun. Maka acara ini didedikasikan untuk persatuan Islam, mengembalikan kewibawaan Islam, agar Islam bersatu dan kuat,” ujarnya. Ia menambahkan, “Bangsa ini pun, jika bersatu, akan menjadi bangsa besar.”
Ustadz Miqdad juga mengajak seluruh peserta mendoakan bagi kemenangan bangsa-bangsa tertindas di dunia, terutama bangsa Palestina yang puluhan tahun dijajah Israel.
Sementara itu, perwakilan Bupati Jepara, Naryono, menyampaikan bahwa tema seminar sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. “Rasulullah memberi teladan dalam menyatukan berbagai bangsa dan bahasa,” ungkapnya. Ia menilai Jepara merupakan miniatur Indonesia karena terdiri dari beragam suku dan organisasi keagamaan.
Baca juga : Seminar Nasional Persatuan Umat Islam, Jepara Jadi Panggung Kebersamaan Mazhab
“Di Jepara ada NU, Muhammadiyah, LDII, Ahlulbait (Syiah), dan lainnya yang hidup harmonis. Pembangunan akan berjalan baik jika ditopang bukan hanya intelektual, tetapi juga budaya dan adab. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, maka perlu kontribusi semua pihak, khususnya pemuda dan tokoh agama,” tegasnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, KH. Charis Rohman, usai doa penutup tahlil, menegaskan pentingnya hadir dalam kegiatan semacam ini. “Jika saya tidak hadir, itu merupakan bentuk pengkhianatan kepada saudara-saudara sesama muslim,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan tiga narasumber:
1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A. (Rektor UNISNU Jepara) dengan materi “Memahami Dinamika Sosial dalam Hubungan Antar Kelompok Agama di Indonesia.”
2. Ustadz Zahir Yahya (Ketua Umum ABI) dengan materi “Peran Ormas Islam dalam Membangun Keharmonisan Sosial dan Persatuan Umat.”
3. KH. Taslim Sahlan (Sekjen Asosiasi FKUB se-Indonesia) dengan materi “Membangun Kerukunan Umat Beragama dalam Konteks Persatuan Umat Islam di Indonesia.”
Seminar dipandu oleh moderator Dr. Ahmad Saefudin, M.Pd.I. Kegiatan ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk perwakilan Kapolres Jepara, Kodim Jepara, Pemerintah Kabupaten Jepara, LDII, Muhammadiyah, Ahlulbait, serta sejumlah LSM dan organisasi kepemudaan di Jepara.
Melalui seminar kebangsaan ini, semangat persatuan yang dicontohkan Rasulullah SAW kembali ditegaskan di Jepara. Kehadiran tokoh lintas mazhab, ormas, dan lembaga daerah memperlihatkan bahwa harmonisasi antarumat beragama di Jepara bukan hanya wacana, melainkan komitmen nyata. Dengan sinergi seluruh elemen, Jepara diharapkan semakin kokoh sebagai daerah yang menjunjung persaudaraan, persatuan, dan keberagaman dalam bingkai kebangsaan.
Sebagai tindak lanjut, panitia akan merumuskan rekomendasi hasil seminar yang akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah Jepara dan pihak-pihak terkait. Rekomendasi ini diharapkan menjadi pijakan konkret untuk memperkuat harmoni sosial dan persatuan umat di tingkat lokal maupun regional. []
Baca juga : Pekan Persatuan Maulid Nabi SAW: Yayasan Az-Zahra Hadirkan Habib Hasan Al Habsyi





