Berita
Silaturahmi Mujtahid Syiah Irak ke KEMENAG RI

Awal bulan Juni 2015 ini menjadi hari yang penuh barakah saat rombongan ulama Irak bersilaturahmi ke Kementerian Agama RI. Kedatangan rombongan yang di dalamnya ada Mujtahid Syiah Irak, Sayyid Izzuddin al-Hakim, putra Marja besar Ayatullah al-Uzhma Sayyid Sa’id al-Hakim itu disambut dan ditemui oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Machasin, MA bersama beberapa staf Kemenag lainnya.
Sayyid Izzuddin menceritakan tentang perkembangan kondisi Irak kontemporer yang meski dirongrong oleh teroris takfiri ISIS, namun berkat bersatunya warga Irak, khususnya Muslim Sunni dan Muslim Syiah, terbukti berhasil memukul mundur kelompok radikal yang kerap mengatasnamakan Islam itu.
“Berkat bersatunya warga Sunni dan Syiah Irak, ISIS bisa dipukul mundur,” ujar Sayyid Izzuddin.
Sayyid Izzuddin pun menjelaskan lebih jauh tentang dua posisi penting Marja di Irak. Yaitu sebagai pembimbing umat agar selaras dengan ajaran agama. Selain itu para Marja juga memiliki peran politik dalam upaya menghadapi musuh mereka, Amerika dan ISIS, sekaligus kunci penting dalam menghadapi makar musuh-musuh Islam berkenaan dengan fitnah sektarian Sunni-Syiah.
“Ukhuwah Sunni-Syiah di Irak itu sesungguhnya dari dulu sangat baik, tapi belakangan setelah masuknya Amerika, fitnah perpecahan mulai banyak muncul,” tambah Sayyid Izzuddin.
Prof. Machasin beserta staf Kemenag menyambut baik ajang silaturahmi ini yang sekaligus menepiskan banyak isu-isu dan fitnah sektarian antara Sunni dan Syiah.
“Sunni dan Syiah keduanya adalah Muslim,” ujar Machasin. “Kita hanya ingin keduanya adalah Islam Indonesia yang punya hak yang sama untuk hidup di Indonesia.”
Silaturrahmi ini berlangsung akrab dan diakhiri dengan foto bersama setelah sebelumnya Sayyid Izzuddin memberikan tali asih beberapa kitab Syiah dan Turbah Karbala sebagai kenang-kenangan. (Muhammad/Yudhi)
Sayyid Izzuddin menceritakan tentang perkembangan kondisi Irak kontemporer yang meski dirongrong oleh teroris takfiri ISIS, namun berkat bersatunya warga Irak, khususnya Muslim Sunni dan Muslim Syiah, terbukti berhasil memukul mundur kelompok radikal yang kerap mengatasnamakan Islam itu.
“Berkat bersatunya warga Sunni dan Syiah Irak, ISIS bisa dipukul mundur,” ujar Sayyid Izzuddin.
Sayyid Izzuddin pun menjelaskan lebih jauh tentang dua posisi penting Marja di Irak. Yaitu sebagai pembimbing umat agar selaras dengan ajaran agama. Selain itu para Marja juga memiliki peran politik dalam upaya menghadapi musuh mereka, Amerika dan ISIS, sekaligus kunci penting dalam menghadapi makar musuh-musuh Islam berkenaan dengan fitnah sektarian Sunni-Syiah.
“Ukhuwah Sunni-Syiah di Irak itu sesungguhnya dari dulu sangat baik, tapi belakangan setelah masuknya Amerika, fitnah perpecahan mulai banyak muncul,” tambah Sayyid Izzuddin.
Prof. Machasin beserta staf Kemenag menyambut baik ajang silaturahmi ini yang sekaligus menepiskan banyak isu-isu dan fitnah sektarian antara Sunni dan Syiah.
“Sunni dan Syiah keduanya adalah Muslim,” ujar Machasin. “Kita hanya ingin keduanya adalah Islam Indonesia yang punya hak yang sama untuk hidup di Indonesia.”
Silaturrahmi ini berlangsung akrab dan diakhiri dengan foto bersama setelah sebelumnya Sayyid Izzuddin memberikan tali asih beberapa kitab Syiah dan Turbah Karbala sebagai kenang-kenangan. (Muhammad/Yudhi)
Continue Reading