Internasional
Dampak Blokade Yaman, Maskapai Dunia Hentikan Penerbangan ke Israel
Ahlulbait Indonesia – Sejumlah maskapai penerbangan internasional besar terus memperpanjang penangguhan penerbangan ke wilayah pendudukan Palestina di tengah berlanjutnya blokade udara yang diberlakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman terhadap rezim Zionis.
Terbaru, maskapai Air France mengumumkan pada Selasa bahwa mereka menunda kembali operasional penerbangan ke wilayah tersebut hingga setidaknya 24 Mei. Keputusan ini diambil setelah serangkaian evaluasi ulang pada menit-menit terakhir, meski sebelumnya mereka sempat berencana melanjutkan layanan pekan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Press TV pada Selasa (20/5).
Langkah serupa juga diambil oleh grup Lufthansa, yang membawahi Lufthansa, SWISS, Austrian Airlines, Brussels Airlines, dan Eurowings. Mereka memperpanjang penghentian layanan hingga paling tidak 8 Juni, setelah sebelumnya menargetkan 26 Mei sebagai tanggal dimulainya kembali operasional.
Para penumpang yang terdampak diberi opsi untuk membatalkan atau menjadwalkan ulang penerbangan secara gratis.
Sementara itu, EasyJet—yang terdiri dari EasyJet UK, EasyJet Switzerland, dan EasyJet Europe, memperpanjang penghentian layanan hingga minimal 30 Juni. Maskapai ini telah menghentikan penerbangan ke wilayah tersebut sejak Oktober 2023, tepat saat eskalasi agresi brutal rezim Zionis terhadap Palestina.
Baca juga : Pemimpin Revolusi: Republik Islam Tidak Butuh Izin Siapa Pun untuk Memperkaya Uranium
Maskapai-maskapai Eropa lainnya juga mengambil langkah serupa. Aegean Airlines dari Yunani, misalnya, membatalkan rencana untuk kembali beroperasi pada saat-saat terakhir tanpa menetapkan tanggal baru.
Beberapa maskapai internasional lainnya juga menangguhkan operasional. Ethiopian Airlines membatalkan penerbangan antara Addis Ababa dan Tel Aviv, sementara Air Canada, yang sebelumnya dijadwalkan kembali terbang pada Juni, mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan operasional ke wilayah tersebut dalam waktu dekat.
Serangan dan Blokade Yaman
Blokade udara terhadap rezim Zionis pertama kali diumumkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman pada 4 Mei lalu. Dalam operasi militernya, pasukan Yaman bahkan telah beberapa kali menyerang Bandara Ben Gurion -bandara utama dan paling strategis di wilayah Israel- menggunakan rudal balistik hipersonik.
Blokade udara ini merupakan kelanjutan dari blokade laut yang sebelumnya telah diberlakukan terhadap kapal-kapal milik atau menuju wilayah pendudukan.
Pasukan Yaman menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan serangan udara dan blokade selama agresi militer Israel terhadap Gaza tidak dihentikan. Hingga saat ini, agresi tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 53.573 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Operasi perlawanan juga dipastikan akan terus digencarkan selama blokade brutal terhadap Jalur Gaza masih diberlakukan, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah pesisir tersebut.[]
Baca juga : Rudal Yaman Gempur Ben Gurion, Zionis Panik Berlarian
