Internasional

Sayyid Abdul Malik: Serangan Israel Memuncak, Dunia Arab Harus Bangkit

Ahlulbait Indonesia – Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badreddine Al-Houthi, menyerukan kesiapsiagaan penuh di seluruh kawasan sebagai respons atas meningkatnya eskalasi kekerasan oleh Israel terhadap Gaza. Dalam pidato televisi yang disampaikan pada Kamis malam (19/9), sebagaimana dilansir Al-Manar, ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas melonjaknya korban jiwa akibat agresi tersebut.

“Lebih dari tiga ribu warga sipil Palestina gugur atau terluka di Gaza hanya dalam sepekan terakhir—mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap Sayyid Abdul Malik. “Ini merupakan jumlah korban tertinggi dalam enam bulan terakhir. Banyak di antaranya masih tertimbun reruntuhan atau tergeletak di jalanan.”

Ia menilai operasi darat terbaru Israel sebagai bentuk pemusnahan massal dan pemindahan paksa warga Palestina. Operasi tersebut dinamai “Kereta Kuda Gideon”, yang menurutnya bersandar pada mitos-mitos kepercayaan Yahudi, mencerminkan bagaimana zionisme menggunakan agama sebagai pembenaran tindakan brutal.

Sayyid Abdul Malik juga menyoroti lemahnya respons dunia Arab terhadap kejahatan Israel. “Diamnya umat memberikan musuh keberanian dan keyakinan bahwa mereka tidak akan menghadapi konsekuensi,” tegasnya.

Meski demikian, ia memuji keteguhan perlawanan rakyat Palestina yang menurutnya telah memberikan dampak signifikan di medan tempur. “Beberapa komandan militer Israel mulai mengakui rapuhnya posisi mereka akibat perlawanan konsisten dari pejuang Gaza,” ujarnya.

Dalam pidatonya, ia juga mengkritik dukungan Amerika Serikat terhadap Israel, termasuk pasokan bom dan amunisi yang menurutnya dibeli dari pajak rakyat Amerika. “Jika benar demikian, hal ini akan menjadi beban ekonomi luar biasa bagi AS sendiri,” sindirnya.

Ia mengungkapkan bahwa serangan udara Yaman telah diarahkan ke Bandara Lod dan Tel Aviv, sebagai bagian dari operasi presisi tinggi yang menunjukkan komitmen Yaman terhadap perjuangan Palestina.

“Jutaan zionis berlarian ke tempat perlindungan. Media mereka sendiri menggambarkan kepanikan dan keputusasaan yang melanda akibat serangan dari front Yaman,” pungkasnya. []