Nasional
DPR Kecam META, Tuntut Penjelasan soal Sensor Palestina

Ahlulbait Indonesia – Wakil Ketua Komisi I DPR, Ahmad Heryawan, mengecam tindakan META yang diduga menyensor dan menghapus konten pro-Palestina. Ia juga menyatakan dukungan terhadap langkah Amnesty International yang melaporkan perusahaan teknologi tersebut ke Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat.
Menurutnya, pembatasan informasi terkait penderitaan rakyat Palestina dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel menunjukkan keberpihakan META terhadap genosida di Gaza.
“META secara sistematis menekan konten pro-Palestina, sementara lebih dari 15 juta unggahan berbahasa Ibrani yang mengandung hasutan kekerasan terhadap Palestina dibiarkan tanpa moderasi sejak Oktober 2023. Ini jelas bentuk ketidakadilan,” ujar Ahmad Heryawan dalam keterangannya pada Senin (3/3), seperti dikutip dari Jawa Pos.
Baca juga : Indonesia Kecam Israel atas Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza
Sejumlah organisasi hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch (HRW), Amnesty International, Open Society Justice Initiative, dan Victim Advocates International, telah mengajukan laporan terhadap META atas dugaan praktik sensor digital yang tidak adil.
Ahmad Heryawan, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, menegaskan bahwa Komisi I DPR harus memberikan perhatian serius terhadap isu ini. Sebagai mitra Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), ia mendesak agar perwakilan META Indonesia segera dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkait kebijakan moderasi konten yang dinilai tidak netral.
“Kami ingin memastikan bahwa platform media sosial beroperasi sesuai dengan prinsip keadilan dan kebebasan berekspresi yang dijunjung tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, kami mendukung pemanggilan perwakilan META Indonesia untuk memberikan penjelasan,” tegasnya.
Komisi I DPR berkomitmen untuk terus mengawal kebebasan berekspresi di ranah digital serta mendukung perjuangan rakyat Palestina agar suara mereka tidak dibungkam oleh kepentingan korporasi global.[]
Baca juga : Hasil Sidang Isbat Falak ABI Penentuan 1 Ramadhan 1446 H