Asal-usul Kemunculan Para Munafik
Tidak diketahui dengan pasti kapan orang-orang munafik muncul di tengah umat Islam. Namun dapat dipastikan bahwa mereka sudah ada sebelum dan sesudah hijrah. Walau dalam batin, mereka tidak menerima Islam, namun dengan berbagai motivasi, mereka mengaku sebagai Muslim dan dengan cara ini, mereka menyusup ke tengah umat Islam. Orang-orang munafik terbagi dalam beberapa kelompok.
Kelompok pertama, orang-orang yang memeluk Islam dengan tujuan memperoleh kedudukan dan memanfaatkan kekuatan yang (mungkin) dimiliki Islam. Kelompok ini ada di Mekah dan juga di Madinah pada masa kejayaan Muslimin, karena sejak awal, sudah ada indikasi bahwa suatu saat nanti Islam akan berjaya dan para penganutnya akan berkuasa. Tentunya, indikasi ini semakin menguat saat Muslimin berada di Madinah sehingga jumlah orang-orang rnunafikpun bertambah banyak.
Dalam kondisi semacam ini, wajar bila orang-orang oportunis dan pemburu keuntungan memanfaatkan kesempatan dan bekerja sama dengan kelompok minoritas, walau batin mereka tidak meyakini.
Kelompok kedua, orang-orang yang dalam batin tidak menerima Islam, tapi memeluk Islam disebabkan kekhawatiran akan masa depan dan kepentingan mereka. Setelah penaklukan Mekah, orang-orang ini bergabung dengan Muslimin di Madinah.
Kelompok ketiga, orang-orang yang benar-benar menerima Islam, namun menjadi murtad karena tidak mampu menjawab berbagai keraguan terhadap Islam. Namun, mereka menyembunyikan kekufuran mereka.
Oleh karena itu, orang-orang munafik ada di tengah kaum Muslimin selama masa kenabian Rasulullah saw. Setelah beliau wafat, sebagian dari mereka juga tetap hidup bersama orang-orang mukmin sejati.
Orang-orang munafik menyembunyikan kekufuran mereka dan hidup bersama kaum Muslim. Berapa banyak mereka melakukan amalan penuh kemunafikan demi menunjukkan bahwa mereka adalah Muslim sejati dan menginginkan kejayaan Islam dan Muslimin. Dengan cara ini, mereka mampu mengambil hati sebagian Muslimin. Padahal, di belakang kaum Muslim mereka mengobarkan api fitnah dan mengkhianati Islam. Karena itulah mereka menyebabkan banyak problem yang tidak kalah peliknya dari konspirasi orang-orang kafir. Orang-orang munafik memiliki semacam partai rahasia. Dalam pertemuan-pertemuan rahasia, mereka sering mengolok-olok Nabi saw dan mengkritik ayat-ayat al-Quran.
Berikut adalah sebagian dari persekongkolan tersebut.
Sekelompok orang munafik membangun masjid di dekat Masjid Quba dan mengundang Rasul saw untuk shalat berjamaah di sana. Beliau bertanya kepada mereka, “Apa tujuan kalian mendirikan mesjid ini?” Mereka menjawab, “Kami membangun masjid ini bagi mereka yang tidak dapat shalat di masjid Anda karena sakit atau hujan.”
Padahal itu bukan tujuan mereka. Mereka membangun masjid itu untuk melemahkan Islam dan memecah-belah Muslimin. Mereka juga menggunakannya sebagai markas konspirasi kontra Islam dan basis untuk melindungi kekufuran dan kemusyrikan. Namun, al-Quran membongkar konspirasi mereka dan menyingkap tujuan pembangunan mesjid tersebut. Sebab itu, al-Quran menamakannya ‘Masjid Dhirar’.
Ayatullah Ibrahim Amini, Alfabet Islam