Bi’tsah Rasulullah
Bi’tsah Rasulullah
Sesungguhnya tujuan Bi’tsah Rasul adalah sebagaimana yang telah disebutkan Allah Swt dalam surat al-Jumu’ah ayat ke-2.
Allah Swt befirman: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. al-Jumu’ah: 2)
Maka tujuan Bi’tsah adalah penyucian dan pembekalan al-Kitab dan Hikmah, sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Risalah Rasulullah saw mengandung beberapa tujuan, diantaranya adalah:
- Membacakan ayat-ayat-Nya kepada seluruh manusia. Yang dimaksud ayat-ayat Allah adalah aI-Quran. Maka tujuan Bi’tsah Rasul ialah menyampaikan kitab ini dan membacakannya kepada sekalian umat manusia. Walaupun seluruh alam semesta serta isinya merupakan ayat-ayat (tanda-tanda) Allah Swt dan mencakup seluruh tujuan Bi’tsah para rasul dan nabi. Dus aI-Quran adalah hidangan yang disajikan untuk umat manusia melalui Rasulullah saw agar mereka dapat memanfaatkannya.
- Sisi lain dari tujuan Bi’tsah ialah menghamparkan hidangan ini sebagai lambang penyempurnaan akal manusia dan penyadaran latar belakang mereka sejak masa turunnya hingga berakhirnya alam semesta. Dan ini termasuk tujuan agung dan pemenuhan fitrah seluruh insan. Mungkin salah satu tafsir kalimat “at-Tiwalah” ialah, Rasulullah saw membacakan kepada mereka untuk membersihkan diri mereka dan mengajarkan mereka pendidikan universal (kebahagian manusia).
Maka tujuan lain dari Bi’tsah ialah penurunan wahyu dan aI-Quran. Ada pun tujuan pembacaan aI-Quran atas manusia ialah “Tazkiyah an-Nafs” (penyucian diri), dan mengeluarkan jiwa manusia dari alam kegelapan yang menyelimutinya. Sebab, jika jiwanya sudah bersih, manusia memiliki potensi untuk mempelajari kitab dan hikmah, serta memiliki kesiapan untuk mendatangi aI-Quran.
Tim Al-Jawad, Pesan Sang Imam
Baca juga : Keberadaan Al-Quran Menurut Sayyidah Fathimah