Lingkup Penyembuhan al-Quran
Lingkup Penyembuhan al-Quran
Al-Quran adalah obat dan kesembuhan bagi bermacam sifat yang tidak normal namun tak dianggap tidak normal dalam khazanah ilmu psikologi. Dengan kata lain, mungkin saja secara psikologis, seseorang dianggap normal, namun ternyata menurut al-Quran termasuk orang sakit; penyakit jiwa yang tak nampak di alam ini namun efeknya akan dirasakan di alam lain; karena alam dunia adalah ladang akhirat, dan keterikatan antara alam dunia dan akhirat bagaikan keterikatan alam janin dengan alam dunia.
Allah Swt befirman: Dan Kami turunkan dari al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian. (QS. al-Isra: 82)
Rasulullah saw bersabda, “Al-Quran adalah hidangan Tuhan; sesuai kemampuan kalian, nikmatilah hidangan ini.” (Tafsir al-Mizan, Sayyid Muhammad Husain Thabathabai, jil. 13, hal 184, 212, dan 211)
Baca juga : Memahami Kedudukan Imam Husain Bergantung Tingkat Keilmuan
Al-Quran merupakan hidangan yang tak seorang pun bangkit dari hidangan itu dengan tangan kosong. Sekejap saja seseorang menatap tulisannya, ia sudah mendapatkan keuntungan besar; sebab, disebutkan bahwa menatap mushaf adalah ibadah. (Amali, Sayyid Murtadha, Syaikh Thusi, majlis 27)
Apalagi jika kita membacanya, dan lebih lagi jika memahami artinya; keuntungan yang kita peroleh lebih banyak lagi. Imam Ali as memerintahkan kita membaca al-Quran; yang dengan membacanya, derajat kita akan dinaikkan. “Bacalah, dan naiklah (ke derajat yang lebih tinggi).” (Wafi, Mula Muhsin Faiz Kashani, jil. 1, hal. 165)
Sayyid Ishaq Husaini Khunshari, Quran dan Tekanan Jiwa
Baca juga : Bukti Perjuangan Imam Husain untuk Amar Makruf Nahi Munkar