Ikuti Kami Di Medsos

Biografi

Pemakaman dan Pidato Pujian atas Imam Ali

Imam Hasan as dan Imam Husain as menyiapkan segala keperluan pemakaman ayahanda tercinta mereka, Imam Ali bin Abi Thalib as. Keduanya memandikan dan mengkafaninya. Setelah itu, Imam Hasan as melakukan salat jenazah untuk sang ayah diikuti sejumlah kerabat dan sahabat. Kemudian mereka membawanya ke tempat peristirahan terakhir. Imam Ali bin Abi Thalib as dimakamkan di Najaf, dekat kota Kufah. Pemakaman selesai malam hari.

Baru saja pemakaman tuntas, Sha’sha’ah bin Shuhan berdiri lalu berpidato dan mengenang Imam Ali bin Abi Thalib as dengan penuh syukur, “Wahai Abal Hasan (panggilan Imam Ali bin Abi Thalib as)! Kini engkau dalam keadaan lebih baik. Engkau lahir dengan baik, kesabaranmu kuat, jihad dan perjuanganmu sungguh agung. Allah memuliakanmu berada di samping Nabi Muhammad saw. Engkau telah bergabung dalam derajat yang sama dengan saudaramu, Nabi Muhammad saw Engkau minum dari cangkirnya. Engkau telah meraih sesuatu yang belum pernah diraih seorang pun. Engkau telah merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakan seorang pun. Engkau telah berjuang dengan sungguh-sungguh di samping saudaramu, Nabi Muhammad saw.”

Lalu Sha’sha’ah melanjutkan pidatonya, “Engkau paling dekat dengan Rasulullah saw dari sisi keturunan dan paling awal memeluk Islam. Engkau paling teguh keyakinan dan iman hatinya paling kuat. Engkaulah yang paling keras berjuang demi agama Islam. Engkaulah yang paling besar baktinya dalam kebaikan.”

Sayid Mundzir Hakim, Teladan Abadi Ali bin Abi Thalib

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *