ABI Responsif Gerak Cepat Bantu Korban Semeru
ABI Responsif Gerak Cepat Bantu Korban Semeru
Malang, senja hari Sabtu (4/12). Usai menerima kabar bencana erupsi Gunung Semeru, ABI Resposif sebagai lembaga otonom khusus penanganan bencana di bawah Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) langsung bergerak cepat. Target mereka, secepatnya membantu hingga mengevakuasi korban bencana yang datang tiba-tiba itu. Sejumlah peralatan yang diperlukan relawan langsung disiapkan.
“Pada esok harinya (Minggu) kami berangkat dan sampai di lokasi di Desa Penanggal, pada Senin dini hari,” ujar ketua ABI Responsif, Husain Asyahid, Kamis (9/12). “Di perjalanan, kami juga membeli logistik awal untuk membantu para korban.”
Sesampainya di lokasi bencana, ABI Responsif segera berkoordinasi dengan posko-posko yang sudah terbentuk lebih dulu. Koordinasi itu, kata Husain, terkait jumlah data awal korban, jumlah data awal pengungsi, dan semua yang mendesak dibutuhkan para korban.
Baca juga : Pemerintah Cabut Status Pandemi Covid-19, IDI Beri 3 Catatan
“Kami juga melakukan assasment mandiri ke beberapa lokasi yang juga akan kami berikan bantuan. Selain itu juga berkoordinasi dengan posko induk dan posko-posko lainnya,” ungkap Husain
“Kami juga mendata kebutuhan yang kurang dari posko-posko tersebut, jadi apa yang kurang dari posko tersebut kami penuhi dari hasil donasi,” lanjutnya.
Tak bergerak sendiri, ABI Responsif juga bergabung dengan relawan lain yang dikoordinisaikan langsung oleh Basarnas untuk kegiatan evakuasi korban. Evakuasi itu dilakukan di daerah Kajar Kuning dan Kampung Renteng. Sementara itu, tahap awal distribusi logistik dilakukan di desa Penanggal, Sumber Wuluh, Sumber Mujur. Distribusi berikutnya akan dilakukan di Dusun Kamar Kajan dan Bondali Utara.
Baca juga : Prof. Oman: Moderasi Beragama Masih Sering Disalahpahami
Aksi kemanusiaan ABI Responsif ini dilaksanakan hingga Jumat (10/12) kemarin. Namun, ABI Responsif masih terus membuka donasi serta memantau perkembangan berkala terkait ketahanan pangan korban bencana erupsi Gunung Semeru.
“Nanti juga masih akan menyesuaikan secara berkala, 4 atau 7 hari mendatang akan datang lagi memenuhi kebutuhan yang terupdate,” tutur Husain.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Sabtu (11/12), tercatat 46 orang meninggal dunia dan 9 orang hilang. Sedangkan 18 orang mengalami luka berat dan 11 lainnya mengalami luka ringan. Sementara total sebanyak 9.118 masih mengungsi hingga saat ini.
Baca juga : Jokowi: Banjiri Ruang Digital dengan Konten-konten Positif