BNPT: Ada Indikasi Dana CSR BUMN Masuk ke Kelompok Terorisme
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan, ada dana CSR dari perusahaan BUMN atau pun Kementerian yang terindikasi lari ke kelompok terorisme.
Karena itu, ia mendorong agar perusahaan BUMN turut terlibat dalam mencegah masuknya paham radikal ke perusahaannya. Apalagi BUMN merupakan garda ketahanan ekonomi bangsa.
“Hati-hati dalam pemberian bantuan CSR, karena kami monitor ada dana CSR dari perusahaan BUMN maupun kementerian yang terindikasi lari ke kelompok radikal. Mungkin ada oknum yang terlibat atau mungkin juga tidak tahu,” katanya dalam webinar penanggulangan radikalisme yang diselenggarakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Jakarta, Rabu (20/1), seperti dikutip dari Antaranews.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni, mengatakan, saat ini perusahaan di lingkungan BUMN memiliki core value yang sama yakni AKHLAK. Ini merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Ia melanjutkan bahwa budaya AKHLAK menjadi fondasi yang kuat agar setiap perusahaan BUMN tidak tercerabut dari akarnya. “Kita tahu sebelum ada AKHLAK ini, setiap perusahaan BUMN memiliki core value masing-masing. Dengan adanya AKHLAK ini, dengan fondasi yang sama bisa bertahan lama dan memudahkan dalam mobilitas tenaga kerja,” jelas Alex.
Dalam kaitan dengan radikalisme, ada nilai dari AKHLAK yang relevan yakni Harmonis dan Loyal. Alex mendorong perusahaan BUMN untuk saling peduli dan menghargai perbedaan, serta mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan.
“Kita optimistis pada masa depan perusahaan BUMN dapat tumbuh dengan baik. Meski demikian, kita juga perlu mewaspadai adanya dinamika yang terjadi, yang jika dibiarkan dapat menghambat pertumbuhan perusahaan BUMN,” tegas Alex.