Problem Keadilan Bermazhab di Indonesia
Prof. Andi, Dosen di berbagai Universitas termasuk di Universitas Pancasila, dalam pemaparannya menilai perbedaan mazhab Sunni dan mazhab Syiah dilandasi masalah politik dalam perkembangannya sepeninggal Nabi Muhammad Saw. Prof. Andi menyarankan baik Sunni maupun Syiah tidak saling menghina satu sama lain karena berpangkal pada ketuhanan dan kenabian yang sama.
Dr. Syafiq Basri memaparkan, sebelum mazhab Sunni ada, Syiah sudah ada jauh hari sebelumnya. “Syiah itu artinya pengikut. Selepas Rasul wafat, umat Islam ada yg mengikuti Ali (Syiah Ali) ada yang mengikuti sahabat lain (Syiah sahabat),” tuturnya. Namun dalam perkembangannya ia sepakat dengan pendapat Prof. Andi mengenai keterlibatan politik dalam bermazhab. “Mazhab yang didukung penguasa akan cenderung kuat dan berkembang pesat,” tegas Syafiq Basri. (Malik/Yudhi)