Ikuti Kami Di Medsos

Kalam Islam

Menjaga Adab & Etika Selama Berpuasa di Bulan Ramadan

Menjaga Adab & Etika Selama Berpuasa di Bulan Ramadan

Ahlulbait Indonesia – Puasa dalam Islam bukan hanya sebatas menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk maksiat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Esensi utama dari ibadah puasa adalah pendidikan rohani yang bertujuan untuk membersihkan hati, meningkatkan ketakwaan, serta membentuk pribadi yang berakhlak mulia. Dalam bulan yang penuh keberkahan ini, setiap Muslim dituntut untuk memperbaiki kualitas ibadah, akhlak, serta interaksi sosialnya agar lebih mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur.

Ketika menjalankan puasa di bulan Ramadan, seseorang harus mengevaluasi tingkah laku serta perjalanan hidupnya. Jika setelah Ramadan tidak ada perubahan signifikan dalam karakter dan kebiasaannya, maka itu menandakan bahwa ia belum benar-benar menangkap makna hakiki dari puasa. Ramadan seharusnya menjadi momentum transformasi spiritual, di mana seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah dan berusaha memenuhi tuntutan sebagai tamu-Nya yang Maha Agung.

Sebagai umat Muslim yang ingin menjadi tamu Allah di bulan Ramadan, kita harus mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Salah satu aspek terpenting dalam menjaga kehormatan Ramadan adalah menjaga adab dan kesopanan dalam semua aspek kehidupan. Seorang Muslim yang berpuasa hendaknya menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat, menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan, serta menjaga perbuatan dari tindakan yang mencemarkan kehormatan dirinya sebagai seorang Muslim.

Baca juga : Ramadan, Bulan Terbaik untuk Berdoa

Imam Khomeini menyatakan bahwa banyak dosa dan maksiat yang dilakukan manusia disebabkan oleh dominasi hawa nafsu yang diperparah oleh bisikan setan serta keraguan yang menyesatkan. Orang yang terus-menerus tunduk pada godaan tersebut akan tenggelam dalam kesesatan dan kejahilan yang menutupi hati mereka. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa hendaknya senantiasa mengendalikan dirinya, memperbanyak introspeksi, serta menjauhkan diri dari segala bentuk perkataan dan perbuatan yang tidak diridai oleh Allah.

Untuk menjalani ibadah puasa dengan sempurna, seorang Muslim harus memiliki komitmen kuat dalam menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang, antara lain:

Menjaga lisan – Tidak berbohong, tidak mengumpat, tidak memfitnah, tidak berkata kasar atau menyakiti perasaan orang lain.

Menjaga pandangan – Menghindari melihat hal-hal yang diharamkan, termasuk tontonan atau gambar yang dapat merusak kesucian hati.

Menjaga pendengaran – Tidak mendengar gosip, fitnah, atau hal-hal yang tidak bermanfaat yang dapat merusak ketenangan batin.

Menjaga tangan dan kaki – Tidak menggunakan anggota tubuh untuk melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, menyakiti orang lain, atau berbuat zalim.

Menjaga hati dan pikiran – Menanamkan niat yang tulus dalam berpuasa, menjauhi prasangka buruk, serta menghindari perasaan iri, dengki, dan dendam.

Kesempurnaan ibadah puasa tidak hanya diukur dari seberapa lama seseorang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga dari sejauh mana ia mampu menahan hawa nafsu serta memperbaiki dirinya dalam aspek moral dan spiritual. Ramadan adalah bulan penyucian jiwa, dan hanya mereka yang berpuasa dengan kesadaran penuh serta menjaga seluruh adabnya yang akan meraih keberkahan dan kemuliaan di sisi Allah.[]

Sumber: Imam Khomeini, Pesan Sang Imam

Baca juga : Keberhasilan dalam Pandangan Islam